Politisi PKB, Maman Imanulhaq saat menyampaikan materi UU Perlindungan Anak di STIKES Mahardika, Cirebon, (Foto: Ist)
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Dalam kurun waktu enam tahun terakhir, kasus kekerasan anak di Jawa Barat (Jabar) terus meningkat. Berdasarkan data, terdapat 1.224 kasus terjadi di 27 kota/kabupaten di Jabar.
Tingginya kasus angka kekerasan anak tersebut memperoleh perhatian serius dari Anggota DPR RI Komisi VIII, Maman Imanulhaq. Menurutnya, angka tersebut harus ditekan, karena anak merupakan generasi emas, aset bangsa yang harus diselamatkan.
Hal itu disampaikan Anggota Fraksi PKB itu saat menjadi pembicara di hadapan ratusan mahasiswa dalam acara `Sosialisasi UU Perlindungan Anak`, Kamis, 21 Desember 2017 di Kampus STIKES Mahardika, Jl. Terusan Sekar Kemuning No. 199, Karyamulya, Cirebon.
Pada kesempatan itu, pria yang akrab disapa Kang Maman itu mengajak seluruh mahasiswa dan civitas akademica STIKES Mahardika untuk Jihad Sosial, yakni perang melawan segala bentuk tindak kekerasan terhadap anak.
"Butuh sensitifitas kita untuk mencegah kekerasan terhadap anak, termasuk berani melaporkan jika terjadi kasus," tegasnya.
Selama ini, Kang Maman adalah tokoh yang dikenal luas aktif & konsisten menyuarakan gerakan perlindungan anak dari segala bentuk tindakan kekerasan. Ia terus menggulirkan gerakan pesantren dan sekolah ramah anak, termasuk di Ponpes Al-Mizan, Jatiwangi Majalengka yang diasuhnya.
"Didukung oleh Kementerian PPA RI, kita akan terus mensosialisasikan UU Perlindungan Anak kepada publik agar dalam implementasi di lapangan UU ini bisa efektif mencegah & menurunkan kasus kekerasan anak," pungkasnya.
