Ketum PBNU Perkenalkan Islam Nusantara di Korea Selatan

Rahmad Novandri | Minggu, 03/12/2017 06:30 WIB
Ketum PBNU Perkenalkan Islam Nusantara di Korea Selatan Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj menyampaikan pidato dalam pembukaan Munas-Konbes NU di Islamic Center, Mataram, NTB, 23 November 2017. (Foto: NU Online)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. KH. Said Aqil Siradj berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka menghadiri undangan Dr Hyun Jin Moon dari Global Peace, Sabtu-Minggu, 2-3 Desember 2017 yang diprakarsa oleh Family Peace Asociation. Kiai Said dalam kesempatan ini memperkenalkan nilai-nilai Islam Nusantara yang selama ini sangat berperan dalam menjaga keutuhan NKRI. 

Kiai Said menegaskan dalam pidatonya, bahwa betapa nilai-nilai Islam Nusantara menjadi pintu untuk inisiasi perdamaian. Nilai-nilai yang selama ini dikembangkan sekaligus dipraktikkan oleh para Kiai dan komunitas Pesantren yang tergabung dalam Nahdlatul Ulama. 

"NU mengembangkan konsep persaudaraan: Wathaniyyah, Islamiyyah, Insaniyyah. Dengan itu, tidak sedikitpun NU memberi celah bagi ekstremisme dan radikalisme," ujar Kiai Said. 

Kiai Said mengungkapkan betapa agama dan nasionalisme harusnya terjembatani dalam sebuah konsep perdamaian. "Dengan konsep persaudaraan itu, di Indonesia, agama dan nasionalisme tidak bertentangan, justru bergandengan tangan," jelasnya.

Menurut Pengasuh Pesantren Luhur As Tsaqafah ini, pendiri Indonesia telah merumuskan Pancasila sebagai Falsafah dan dasar negara yang memungkinkan kebersamaan dari 1.340 Suku, 740 Bahasa daerah, enam agama dan banyak aliran kepercayaan.

"Secara ringkas, kehidupan Indonesia direfleksikan sebagai Bhineka Tunggal Ika. Hal ini selaras dengan prinsip nabi Muhammad ketika membangun Madinah. Madinah dibangun dengan prinsip Kewargaan, bukan atas sentimen agama dan etnis," jelas Kiai Said. 

Sementara, Ketua Umum Pagar Nusa NU, M. Nabil Haroen yang turut diundang menegaskan Nahdlatul Ulama dan Pagar Nusa ikut berperan aktif dalam perdamaian internasional. "Kiprah para pendekar Pagar Nusa untuk mengawal Kiai dan menjaga NKRI sudah terbukti. Kami juga berperan serta menginisiasi perdamaian dunia, dengan membantu meredamkan konflik dibeberapa negara yang sekarang dilanda permusuhan," ujar pria yang akrab disapa Gus Nabil ini. 

Gus Nabil menambahkan, Pagar Nusa juga telah bekerjasama dengan Polri, TNI dan BIN, serta institusi negara dibidang security dan pertahanan negara dalam beberapa kerjasama strategis.

"Saya berharap, dengan keterlibatan Nahdlatul Ulama dan Pagar Nusa dalam Family Peace Asociation akan memberi kontribusi untuk inisiasi dan perwujudan perdamaian dunia," pungkasnya.

Sekadar informasi, Family Peace Asociation merupakan sebuah organisasi kemanusiaan yang menginisiasi perdamaian dan kesejahteraan di ranah Internasional. Organisasi ini didukung oleh pemuka agama, pemimpin politik dan militer lintas negara. 


Berita Terkait :