Menristek: Belajar Adalah Kewajiban Bagi Umat Islam

| Jum'at, 29/09/2017 13:16 WIB
Menristek: Belajar Adalah Kewajiban Bagi Umat Islam Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Muhammad Nasir.

JEMBER, RADARBANGSA.COM - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan  Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Muhammad Nasir memompa semangat para santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Jember agar terus belajar dengan rajin.

Sebab, dengan belajar yang rajin, kelak akan menjadi orang yang bermanfaat. Bermanfaat yang sebesar-besarnya untuk umat dan kemanusiaan adalah capaian yang paling mulia dan besar.

"Jadi, intinya adalah bermanfaat dalam posisi apa pun dan di tempat mana pun," kata Menteri Nasir seperti dikutip nu.or.id, Jumat, 29 September 2017.

Menurut Nasir, soal pekerjaan adalah soal nomor sekian. Namun yang pasti, belajar yang rajin adalah suatu keharusan, bukan hanya karena menginginkan satu pekerjaan, tapi juga karena belajar adalah kewajiban bagi umat Islam.

"Saya dulu tak pernah membayangkan akan jadi menteri, tapi karena saya belajar, akhirnya saya ditunjuk oleh Presiden Jokowi untuk jadi menteri," ungkapnya.

Ia mengaku bersyukur bisa berada di tengah-tengah santri. Dunia santri bagi diirinya tak asing lagi. Bahkan, lanjut Nasir, pertemuannya dengan santri Nuris tersebut, diakuinya telah mengingatkan memorinya sekitar 40 tahun yang lalu saat dirinya menimba ilmu di sebuah pesantren.

"Saya dulu juga santri seperti kalian," ungkapnya.

Menteri Nasir juga sempat menguji ingatan para santri tentang bait-bait kitab Alfiyah. Ia lalu bertanya bunyi awal dan akhir bait kitab Alfiyah. Namun semua santri pada terdiam. Hingga Nasirlah yang melafalkan beberapa bait di awal kitab Alfiyah.

"Waktu saya nyantri, saya disuruh menghafalkan kitab Imrithy dan Alfiyah," ucapnya.


Berita Terkait :