Haruskah Niat Puasa Ramadan Diucapkan?

Neli Elislah | Rabu, 07/04/2021 20:05 WIB
Haruskah Niat Puasa Ramadan Diucapkan? Berbuka puasa (foto:ayobekasi.net)

 

RADARBANGSA.COM - Ramadan tinggal hitungan hari, sudah saatnya umat Islam untuk melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadan. Beberapa ulama menyetujui bahwa niat merupakan bagian dari rukun puasa. Sehingga ibadah puasa tidak dianggap sah dan berpahala jika tidak disertakan niat. 

Fungsi niat adalah untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah yang lainnya, atau membedakan ibadah dengan adat kebiasaan. Di samping itu, niat juga berfungsi untuk membedakan tujuan seseoramg dalam beribadah; apakah beribadah karena mengharap rida Allah SWT ataukah karena mengharap pujian manusia. (Ahmad Ibnu Rajab Al-Hambali, Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, Beirut, Darul Ma’rifah, 1408 H, halaman 67)

Terkait niat puasa Ramadan, waktu melaksanakan niat puasa harus dilakukan pada malam hari diantara setelah magrib sampai terbit fajar. Apabila dilakukan diluar waktu tersebut maka niat menjadi tidak sah. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Imam ad-Daru Qathni (21/400):

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ {الدار قطني وصحيحه عن عائشة}

“Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar subuh, maka tidak ada puasa baginya.”

Hadis riwayat Imam ad-Daru Qathni yang Lain (2/172):

لا صيام لمن لم يفرضه من اليل

“Tidak ada puasa bagi orang yang tidak meniatkan puasa semenjak malam.”

Keharusan niat puada di malam hari hanya berlaku bagi puasa wajib di bulan Ramadan dan tidak berlaku pada puasa sunah. Dijelaskan oleh hadis riwahat Aisyah radliyallahu ‘anh:  

دخل علي النبي صلى الله عليه وسلم ذات يوم، فقال: هل عندكم شيء؟ ، فقلنا: لا، فقال: فإني إذا صائم

“Suatu hari Rasulullah SAW datang kepadaku, lalu beliau bertanya: “Apakah ada makanan?” Lalu kami menjawab: “Tidak ada”, maka Rasulullah SAW berkata: “Kalau begitu saya puasa.” (HR Muslim)

Sedangkan tata cara berniat puasa Ramadan, cukup jika di ucapkan di dalam hati dan menambah kesunahan jika diucapkan secara lisan. Di bawah ini beberapa ibarat terkait bagaimana hakikat niat puasa Ramadan:

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ (II/23) menjelaskan jika niat dalam hati tanpa lisan sudah cukup:

فإن نوى بقلبه دون لسانه أجزاه

“Sesungguhnya niat dengan hati tanpa lisan sudah cukup.” (Imam Nawawi, Al-Majmu’, Daarul ‘Âlimil Kutub, halaman 23)

Dalam kitab I’anatu Thalibin pada bab puasa (صوم), keterangan mirip juga ditemukan.   

النيات با لقلب ولا يشترط التلفظ بها بل يندب

“Niat itu dengan hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya. Tetapi mengucapkan niat itu disunahkan.” (Sayid Bakri, I’anatu Thalibin, Surabaya, Hidayah, halaman 221) 

 

TAG : Niat , Puasa , Ramadan

Berita Terkait :