Anjuran Menyikapi Mimpi Baik dan Mimpi Buruk dalam Islam

Neli Elislah | Kamis, 04/03/2021 14:48 WIB
Anjuran Menyikapi Mimpi Baik dan Mimpi Buruk dalam Islam bermimpi (foto:nu.or.id)

RADARBANGSA.COM - Sebagai manusia tidak jarang kita mengalami mimpi pada saat tidur kita, mimpi tersebut bisa berupa mimpi yang baik ataupun buruk. Islam sudah mengatur sebagaimana baiknya umatnya ketika melakukan aktivitas sehari-hari, salah satunya tidur dan bermimpi. Berikut ini anjuran berbagai hal sunah sebagai cara kita untuk menyikapi mimpi buruk dan mimpi baik menurut hadis:

Ketika seseorang mengalami mimpi yang buruk, terangkum dalam beberapa hadis berikut:  

الرُّؤْيَا الحَسَنَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهِ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ، وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ  

“Mimpi baik itu dari Allah. Jika kalian mimpi sesuatu yang kalian sukai, maka jangan kalian ceritakan kecuali pada orang yang juga ikut menyukai mimpi tersebut. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian suka, maka memohonlah perlindungan pada Allah atas keburukan mimpi tersebut dan dari keburukan setan, meludahlah tiga kali dan jangan kalian ceritakan pada siapa pun, maka mimpi buruk itu tidak akan membahayakan pada kalian” (HR al-Bukhari).  

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا، فَلْيَبْصُقْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ ثَلَاثًا، وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ

“Ketika kalian melihat mimpi yang tak kalian suka maka meludahlah dari arah kiri kalian tiga kali dan memohonlah perlindungan pada Allah dari setan tiga kali, dan hendaklah kalian berpindah dari posisi tidur yang semula ia lakukan” (HR Muslim).  

الرُّؤْيَا ثَلاَثٌ: حَدِيثُ النَّفْسِ، وَتَخْوِيفُ الشَّيْطَانِ، وَبُشْرَى مِنَ اللَّهِ، فَمَنْ رَأَى شَيْئًا يَكْرَهُهُ فَلاَ يَقُصَّهُ عَلَى أَحَدٍ وَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ  

“Mimpi ada tiga. Kata hati, mimpi mengkhawatirkan yang datang dari setan dan kabar bahagia dari Allah. Barang siapa yang bermimpi sesuatu yang tak disukai, maka jangan ceritakan pada siapa pun, berdiri lalu salatlah!” (HR al-Bukhari).  

Merangkum dari 3 hadis di atas, terdapat lima anjuran yang sunah jika dilakukan ketika sehabis mengalami mimpi buruk.

1. Meludah sebanyak tiga kali pada arah ke kiri.

2. Meminta perlindungan pada Allah SWT atas keburukan mimpi yang di alami.

3. Meminta perlindungan kepada Allah SWT dari setan dengan melafalkan A‘ûdzu Billâhi minasy-syaithânir-rajîm (aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk).

4. Berpindah dari tempat tidur yang sebelumnya ditempati.

5. Menjalankan salat.  

Cara merespon mimpi baik dalam Islam juga terdapat beberapa anjuran untuk melakukan beberpaa hal baik, terangkum dalam dua hadis berikut:

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنَ اللَّهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلْيَحْمَدِ اللَّهَ، وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا إِلَّا مَنْ يُحِبُّ  

“Mimpi baik itu dari Allah, jika kalian bermimpi sesuatu yang kalian suka maka memujilah pada Allah dan jangan kalian ceritakan mimpi itu kecuali pada orang yang juga menyukainya” (HR Ad-Darimi).  

الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنَ اللهِ، وَالرُّؤْيَا السَّوْءُ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَمَنْ رَأَى رُؤْيَا فَكَرِهَ مِنْهَا شَيْئًا فَلْيَنْفُثْ عَنْ يَسَارِهِ، وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، لَا تَضُرُّهُ وَلَا يُخْبِرْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنْ رَأَى رُؤْيَا حَسَنَةً، فَلْيُبْشِرْ وَلَا يُخْبِرْ إِلَّا مَنْ يُحِبُّ

“Mimpi baik itu dari Allah dan mimpi buruk itu dari setan. Barangsiapa yang bermimpi buruk, maka meludahlah ke arah kiri dan memohonlah perlindungan pada Allah dari setan, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya dan jangan ceritakan (mimpi itu) pada siapa pun. Jika kalian bermimpi baik, maka berbahagialah dan jangan ceritakan kecuali pada orang yang juga turut menyukainya” (HR Muslim).

Dapat disimpulkan dari dua hadis tersebut bahwa ketika seseorang bermimpi baik, maka dianjurkan untuk melakukan tiga hal. Memuji Allah SWT dengan mengucapkan Alhamdulillah dan merasa bahagia atas mimpi tersebut, kemudian juga untuk tidak menceritakan mimpi itu kecuali pada orang yang juga menyukainya. 

Syekh ‘Ali bin Muhammad al-Qari menafsirkan redaksi “Orang yang juga menyukainya” dalam kitab Mirqah al-Mafatih, dengan dikhususkan pada para ulama’, orang-orang saleh dan para kerabat. (Syekh ‘Ali bin Muhammad al-Qari, Mirqah al-Mafatih, juz 7, hal. 2917).

Sehingga baiknya jika orang telah mengalami mimpi baik , agar tidak menceritakan mimpinya kepada sembarangan orang, karena dikhawatirkan akan mengakibatkan rasa iri dengki dan menimbulkan fitnah yang dapat membahayakan dirinya sendiri.

 

 

 

TAG : Mimpi , Buruk , Baik

Berita Terkait :