Melaksanakan Tahajud Berjamaah, Bolehkah?

Neli Elislah | Selasa, 02/02/2021 17:27 WIB
Melaksanakan Tahajud Berjamaah, Bolehkah? salat berjamaah (pikiran-rakyat.com)

RADARBANGSA.COM - Salat tahajud adalah salat yang syaratnya dilaksanakan setelah melaksanakan tidur pada malam hari. Lalu apakah boleh melaksanakan salat tahajud secara berjamaah?

Salat tahajud sendiri berupa berbagai macam salat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari, seperti salat sunnah mutlak dan salat witir jika sebelumnya melaksanakan tidur malam hari. Namun apakah dihukumi sama seperti salat sunnah lainnya, untuk tidak dianjurkan salat berjamaah?.

Mengutip NU Online, salat tahajud berjamaah boleh dilakukan tanpa adanya kemakruhan selama tidak mengakibatkan adanya mudarat. Namun, tidak diganjar sebagai salat berjamaah, tapi dipandang baik jika tujuannya untuk memaslahatkan umat agar membiasakan untuk melaksanakan salat tahajud. Salat yang termasuk dalam kategori salat tahajud ini memiliki kesamaan yaitu lebih dianjurkan untuk dilaksanakan dengan cara sendirian (munfarid). Namun jika salat tersebut dilaksanakan dengan cara berjamaah maka tetap dihukumi sah. Ketentuan ini seperti yang dijelaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Majmu’ ala syarh al-Muhadzzab:

‎ قال أصحابنا تطوع الصلاة ضربان (ضرب) تسن فيه الجماعة وهو العيد والكسوف والاستسقاء وكذا التراويح على الأصح (وضرب) لا تسن له الجماعة لكن لو فعل جماعة صح وهو ما سوى ذلك

“Salat sunnah dibagi menjadi dua bagian. Pertama, Salat yang disunnahkan berjamaah yaitu salat sunnah ‘ied, salat gerhana, dan salat istisqa’, begitu juga salat tarawih menurut qaul ashah. Kedua, salat yang tidak disunnahkan berjamaah, tapi jika dilaksanakan dengan cara jamaah, maka salat tersebut tetap sah. Yaitu salat selain dari bagian pertama di atas.” (Syekh Yahya bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’ ala Syarh al-Muhadzzab, juz 4, hal. 5)


Pelaksanaan salat tahajud secara berjamaah dibolehkan selama tidak memunculkan mudarat, seperti timbulnya persepsi orang bahwa syarat salat tahajud untuk dilakukan secara berjamaah.Jika akan mengakibatkan persepsi tersebut, maka melaksanakan salat tahajud secara berjamaah menjadi haram dan wajib dicegah. Seperti yang dijelaskan dalam Bughyah al-Mustarsyidin:


 ـ (مسألة : ب ك) : تباح الجماعة في نحو الوتر والتسبيح فلا كراهة في ذلك ولا ثواب ، نعم إن قصد تعليم المصلين وتحريضهم كان له ثواب ، وأي ثواب بالنية الحسنة ، فكما يباح الجهر في موضع الإسرار الذي هو مكروه للتعليم فأولى ما أصله الإباحة ، وكما يثاب في المباحات إذا قصد بها القربة كالتقوّي بالأكل على الطاعة ، هذا إذا لم يقترن بذلك محذور ، كنحو إيذاء أو اعتقاد العامة مشروعية الجماعة وإلا فلا ثواب بل يحرم ويمنع منها 


“Diperbolehkan berjamaah pada salat-salat yang serupa dengan salat sunnah witir dan tasbih, maka hal tersebut tidak dimakruhkan dan tidak mendapatkan pahala (atas jamaahnya), memang jika pelaksanaan jamaah tersebut ditujukan untuk mengajari orang-orang yang salat dan memotivasi mereka, maka mendapatkan pahala dan setiap pahala digantungkan pada niat yang baik. Seperti halnya diperbolehkan mengeraskan suara pada salat yang dianjurkan untuk dibaca pelan-pelan yang asalnya makruh, lalu diperbolehkan karena bertujuan mengajari (orang lain), apalagi salat yang asalnya diperbolehkan (untuk dilaksanakan berjamaah)."


Berita Terkait :