Kiai Said: Akhlak dan Budaya Dinding Kokoh Sebuah Bangsa

Rahmad Novandri | Selasa, 05/01/2021 21:50 WIB
Kiai Said: Akhlak dan Budaya Dinding Kokoh Sebuah Bangsa Ketum PBNU Prof KH Said Aqil Siraj (foto: nuorid)

RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengibaratkan orang yang beriman tapi tak berakhlak seperti bangunan yang memiliki fondasi namun tak memiliki tiang dan dinding. Dalam membuat bangunan, syariat juga berperan penting dalam pembentukan pribadi muslim seperti atap dalam sebuah bangunan. Jika ketiga hal ini tidak mendapatkan perhatian semua, maka bangunan itu bisa dipastikan akan ambruk.

Pentingnya akhlak dan budaya ini sesuai dengan sebuah syair Syauqy Bey yakni Innamal umamul akhlaqu ma baqiyat wa inhumu dzahabat akhlaquhum dzahabu (Hidup dan bangunnya suatu bangsa tergantung pada akhlaknya, jika mereka tidak lagi menjunjung tinggi norma-norma akhlaqul karimah, maka bangsa itu akan musnah bersamaan dengan keruntuhan akhlaknya).

"Banyak negara yang menurut kita teologi dan aqidahnya tidak benar, tapi mereka maju. Kenapa? Karena berhasil mempertahankan budaya, karakternya, kepribadiannya," kata Kiai Said dilansir dari nu.or.id, Selasa, 5 Januari 2021.

Kiai Said pun merasa prihatin terhadap kondisi bangsa saat ini di mana akhlak dan budaya sudah mulai pudar. Tahun 2020 menurutnya merupakan masa yang sangat memprihatinkan karena seakan-akan bangsa Indonesia mundur karena permasalahan terkait perbedaan agama dan suku mulai muncul lagi.

"Padahal itu sudah selesai sejak dulu. Sejak founding fathers kita. KH Hasyim Asy’ari pada 1936 mengatakan bahwa Indonesia adalah Darussalam, Negara yang damai," tuturnya.

Oleh karena itu, Kiai Said mengingatkan umat Islam dengan sebuah ayat Al-Qur’an surat Al-Anam 108 yang memerintahkan umat Islam untuk tidak memaki sembahan-sembahan yang umat lain sembah selain Allah SWT. Hal ini karena mereka nanti akan memaki Allah SWT dengan melampaui batas tanpa pengetahuan.

"Itu dengan selain non-Muslim. Apalagi dengan sesama Muslim," tegasnya.

Apalagi saat ini, lanjut Kiai asal Cirebon itu, seiring derasnya informasi, masyarakat sangat rentan terbawa situasi di mana berita bohong, ujaran kebencian, dan fitnah bisa mempengaruhi pemikiran. Al-Qur’an sendiri sudah mengingatkan dalam surat Al-Qalam ayat 10-13 yang artinya: "Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, suka mencela, yang kian ke mari menyebarkan fitnah, yang merintangi segala yang baik, yang melampaui batas dan banyak dosa, yang bertabiat kasar, selain itu juga terkenal kejahatannya," ujarnya.


Berita Terkait :