RADARBANGSA.COM - Diet intermittent fasting (IF) telah menjadi tren global karena klaimnya yang mampu membantu penurunan berat badan, meningkatkan metabolisme, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Namun, di balik manfaatnya, ada sejumlah efek samping yang dapat muncul jika diet ini tidak dilakukan dengan bijak atau sesuai kondisi tubuh. Melansir berbagai sumber berikut ini efek yang harus kamu waspadai.
Puasa dalam jangka waktu tertentu dapat memicu rasa lapar berlebih, terutama pada pemula. Hal ini sering menyebabkan perubahan mood seperti mudah marah, stres, atau sulit berkonsentrasi. Pada beberapa orang, rasa lapar ekstrem ini juga dapat memicu overeating saat jendela makan tiba, yang justru merusak tujuan diet.
Perubahan pola makan yang drastis dapat berdampak pada sistem pencernaan. Beberapa orang melaporkan gejala seperti perut kembung, sembelit, atau diare selama menjalani IF. Ini biasanya disebabkan oleh asupan makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat atau kurangnya serat dalam diet.
Tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan pola makan seperti IF. Pada awal diet, banyak yang mengalami penurunan energi, merasa lemas, atau sulit beraktivitas karena tubuh belum terbiasa mengandalkan cadangan energi dari lemak.
Intermittent fasting dapat memengaruhi hormon reproduksi wanita, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang atau dengan pembatasan kalori yang ekstrem. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau bahkan terhenti sering kali dilaporkan oleh wanita yang menjalani IF tanpa pengawasan ahli.
Bagi individu dengan kadar gula darah rendah atau penderita diabetes, intermittent fasting dapat meningkatkan risiko hipoglikemia. Penurunan kadar gula darah yang drastis ini dapat menyebabkan pusing, pingsan, atau bahkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat.
IF juga dapat memengaruhi kehidupan sosial, terutama saat berkumpul dengan keluarga atau teman. Jadwal makan yang ketat sering kali membuat seseorang merasa terbatas atau terisolasi. Selain itu, beberapa orang mengalami tekanan mental akibat terus-menerus memikirkan waktu makan.
Meskipun intermittent fasting memiliki banyak manfaat, penting untuk memahami risiko dan efek sampingnya. Diet ini bukan untuk semua orang, dan keberhasilannya sangat bergantung pada cara pelaksanaannya. Jangan ragu untuk berhenti atau mencari metode lain jika tubuh Anda tidak merespons dengan baik.