Ternyata, Masyarakat Modern Masih Suka Minum Jamu dan Herbal

Rahmad Novandri | Rabu, 18/04/2018 15:40 WIB
Ternyata, Masyarakat Modern Masih Suka Minum Jamu dan Herbal Jamu tradisional masih banyak diminati masyarakat. (Foto: ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Obat tradisional seperti jamu dan herbal ternyata masih diminati masyarakat. Padahal, saat ini banyak beredar minuman suplemen atau vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Namun, ternyata Obat tradisional masih menjadi salah satu pilihan masyarakat modern selain suplemen dan vitamin.

Berdasarkan data dari e-commerce produk kesehatan dan kecantikan Gogobli, pangsa pasar jamu dan obat herbal masih bersaing dengan obat bebas di pasaran. Pangsa pasar obat tradisional pada 2017 di Indonesia mencapai Rp15 miliar, sedangkan obat bebas sebesar Rp29,52 miliar.

Jumlah konsumsi jamu dan obat herbal itu diprediksi bakal terus meningkat, mengingat masyarakat saat ini mulai kembali beralih menggunakan produk yang alami. "Untuk pasar herbal potensi gede, karena saya pikir orang akan lari ke herbal. Mereka balik ke herbal lagi, sudah enggak mau yang kimia-kimia," kata Chief Operating Office Gogobli, Joe Hansen di Jakarta, Selasa, 17 April 2018.

Selain itu, Joe juga melihat jamu dan obat herbal sudah tak lagi terlihat kuno. Karena menurutnya, jamu dan obat herbal yang masuk ke Gogobli sudah bertransformasi mengikuti perkembangan obat bebas.

"Jamu ini juga berkembang. Bukan seperti zaman dulu yang diaduk-aduk, sekarang sudah banyak yang menyediakan jamu seduh, ada yang tablet dan sudah siap disajikan," tuturnya.

Joe menyebut, produk jamu paling populer saat ini adalah keluaran Sidomuncul dan Borobudur. Beberapa merek keluaran industri rumah tangga juga banyak diminati masyarakat.


Berita Terkait :