Cak Imin tilik 60 tokoh seniman Yogyakarta (dok PKB)
SLEMAN, RADARBANGSA.COM - Tokoh nasional A Muhaimin Iskandar hari ini menggelar sejumlah kegiatan di Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Di Jatim, ia mendapat restu dari Ulama Nusantara untuk maju sebagai Cawapres pada Pemilu 2019 mendatang.
Sore harinya, pria yang akrab disapa Cak Imin ini melanjutkan perjalanan ke kota gudeg, Yogyakarta. Di kota ini Cak Imin mengawali kegiatan dengan kopi darat bersama sejumlah seniman Yogyakarta di Warung Ndeso Jombor, Sleman.
Tak kurang dari 60 tokoh seniman se Yogyakarta itu pun antusias berdiskusi dan mencurahkan berbagai kegelisahan yang dialami mereka selama ini. Mereka berharap Cak Imin dapat memperjuangkan seni dan budaya menjadi panglima.
“Zaman Bung Karno politik adalah Panglima. Zaman Pak Harto ekonomi adalah Panglima. Hari ini dan kedepan seni dan budaya harusnya jadi Panglima,” katanya kepada Cak Imin, Sabtu 31 Maret 2019.
Mendengar harapan itu, Cak Imin menyatakan siap dan sepenuhnya mendukung. Menurutnya seni dan budaya memiliki peran sangat penting bagi stabilitas bangsa.
“Yes (mendukung seni dan budaya jadi panglima). Kalau mau bersaing ditingkat global, majukan seni dan budaya kita,” jawab Cak Imin.
Harapan tersebut senada dengan keinginan budayawan ternama KH. Mustofa Bisri (Gus Mus) yang juga mengamini seni dan budaya tampil sebagai panglima.
Ungkapan tersebut dilontarkan Gus Mus ketika menghadiri Seminar “Politik Ummah Festival Puisi dan Lagu Rakyat Antarabangsa (Pulara) 6” di Pulau Pangkor, Perak, Malaysia, Jumat 4 Desember 2015 yang lalu.
Dikatakan Gus Mus, ketika seni dan budaya tampil sebagai Panglima, maka kebersamaan serta persatuan antar bangsa dapat terjalin lebih erat dalam bingkai keindahan.
“Budayawan akan memperjuangkan keindahan, kebersamaan, dan bersama untuk berbahagia,” ujar Gus Mus saat itu.
