Penjualan BYD Melonjak di Tengah Kontroversi Kasus Perbudakan

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 07/01/2025 15:48 WIB
Penjualan BYD Melonjak di Tengah Kontroversi Kasus Perbudakan Produk BYD di Pameran Bangkok International Show (Doc: BYD)

RADARBANGSA.COM - Di tengah sorotan atas kasus perbudakan di pembangunan pabriknya di Camaçari, Bahia, BYD mencatat lonjakan penjualan hingga 327 persen di Brasil. Negara ini telah menjadi pasar terbesar bagi produsen mobil listrik asal China tersebut, dengan model andalan seperti BYD Dolphin Latin America Special Edition yang menjadi mobil listrik terlaris.

Menurut Kantor Berita Reuters, BYD Dolphin mendapat pengakuan sebagai mobil teraman di Amerika Latin setelah meraih lima bintang dalam uji keselamatan NCAP Latin. Selain itu, peluncuran BYD Dolphin Plus dan Dolphin Diamond pada Oktober 2023 semakin memperkuat posisinya di pasar, dengan harga masing-masing 179.800 dan 149.800 Real Brasil.

Brasil, sebagai pasar mobil terbesar di Amerika Selatan, terus mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Kebijakan pembebasan bea impor untuk mobil listrik sejak 2015 dan rencana “Rota 2030” menargetkan 30 persen penjualan kendaraan listrik pada 2030, didukung insentif pajak senilai 19 miliar Real Brasil.

Meski berada dalam persaingan ketat dengan produsen lain seperti Chery dan Great Wall Motor, BYD tetap optimis dengan rencana pembukaan 250 diler baru hingga akhir 2024. Namun, isu pelanggaran hak asasi manusia menjadi tantangan yang dapat memengaruhi citranya di pasar internasional.