Menkop UKM Sebut Kakao Jadi Sumber Ekonomi Baru, ini Alasannya!

Rahmad Novandri | Kamis, 25/07/2024 21:50 WIB
Menkop UKM Sebut Kakao Jadi Sumber Ekonomi Baru, ini Alasannya! Kakao (Doc: Liputan6)

RADARBANGSA.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mengatakan bahwa hilirisasi kakao dengan mengolah biji kakao menjadi produk bernilai tinggi dapat menjadi sumber ekonomi baru, terlebih Indonesia merupakan salah satu produsen utama kakao di dunia.

Saat meresmikan pabrik cokelat PT Rosso Bianco, pemilik Pipiltin Cocoa, di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Teten mengapresiasi Pipiltin yang sukses melakukan hilirisasi biji kakao menjadi cokelat yang siap mengisi pasar domestik dan ekspor.

"Kita punya potensi besar dari kakao karena sebelumnya kita hanya menjual bahan baku mentahnya, tetapi karena hilirisasi yang dilakukan Pipiltin maka bisa menciptakan produk baru," kata Teten, dikutip dari siaran pers kementerian, Kamis, 25 Juli 2024.

Ia mengatakan, saat ini biji kakao sebagai bahan utama cokelat sedang menghadapi tantangan serius akibat penurunan pasokan dari Afrika.

Kekurangan pasokan biji kakao dunia ini menyebabkan kenaikan harga biji cokelat global. Di sisi lain, industri fine flavour cocoa sedang berkembang di Indonesia dan dunia, dengan mayoritas pelaku industri adalah UMKM. 

Untuk menghadapi tantangan ini, Teten mendorong koperasi yang menaungi  petani kakao perlu melakukan konsolidasi dengan membentuk holding antar koperasi yang memiliki fokus bisnis yang sama. Dengan cara ini maka persoalan fluktuasi harga yang tinggi dapat teratasi.

Strategi ini juga disebut akan mempermudah untuk mendapatkan dukungan pembiayaan dari lembaga pembiayaan, baik bank, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, security crowdfunding, maupun Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teten berkomitmen untuk turut serta terlibat aktif dalam memajukan hilirisasi komoditas kakao melalui berbagai program strategis. Upaya yang dilakukan KemenKopUKM di antaranya adalah memfasilitasi sertifikasi produk dan kemudahan akses pembiayaan hingga perluasan pasar.