Wapres Minta Industri Baja Nasional Tingkatkan Produksi Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

Rahmad Novandri | Jum'at, 29/09/2023 20:43 WIB
Wapres Minta Industri Baja Nasional Tingkatkan Produksi Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri KH Maruf Amin (Wakil Presiden RI). (Foto: twitter @Kiyai_MarufAmin)

RADARBANGSA.COM - Wakil Presiden (Wapres) RI, KH Maruf Amin meminta industri baja nasional terus meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal itu disampaikan Wapres saat meresmikan pabrik PT Lautan Baja Indonesia di Kawasan Industri Balaraja, Tangerang, Banten, Jumat, 29 September 2023.

"Jangan sampai kebutuhan (baja) yang besar ini dipenuhi dari impor," kata Wapres dilansir dari antaranews.

Diterangkannya, industri baja adalah pendukung utama pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang berkembang, di antaranya pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, jalur kereta api, pembangkit listrik, kilang minyak, termasuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara.  Oleh karena itu, kata dia, kapasitas produksi baja dalam negeri harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Wapres menyampaikan dalam lima tahun terakhir seiring dengan masifnya pembangunan, kebutuhan baja nasional terus meningkat hingga lebih dari 40 persen. Sehubungan dengan hal tersebut, Wapres pun menekankan beberapa hal terkait upaya peningkatan kemandirian industri baja nasional.

"Pertama, terapkan secara tegas dan konsisten Tingkat Kandungan Dalam Negeri dan wajib Standar Nasional Indonesia untuk produk baja, dalam rangka mendukung pembangunan nasional dan mewujudkan kemandirian industri dalam negeri," tukasnya.

Kedua, Wapres menyoroti tingkat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan industri baja. Pada tahun 2022, industri baja menyumbang sekitar 7 persen dari emisi gas rumah kaca global. Wapres pun meminta agar para pelaku industri baja turut mengaplikasikan konsep industri hijau sebagai upaya melestarikan lingkungan dan sumber daya berkelanjutan.

"Untuk menuju emisi nol bersih di tahun 2060 atau lebih cepat, saya minta industri baja nasional menjadi bagian integral dari ekonomi sirkular, yang melaksanakan konsep industri hijau, di mana proses produksinya mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, serta memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif," papar Wapres.

Di sisi lain, Wapres juga meminta agar industri baja berupaya meningkatkan keterlibatan UMKM. Disampaikannya, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini keterlibatan sektor UMKM pada rantai pasok industri hanya sekitar 7 persen. Angka ini masih jauh tertinggal dari beberapa negara ASEAN.

"Sebagai salah satu industri yang memiliki efek berganda, industri baja nasional saya minta untuk menyediakan program dan insentif untuk memajukan UMKM, dan mendukung UMKM untuk dapat masuk ke rantai pasok industri," tuturnya.