Mata Uang Asia Mayoritas Melemah

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 09/02/2023 15:31 WIB
Mata Uang Asia Mayoritas Melemah Mata Uang Yuan dan Rupiah (Doc: CeknRicek)

RADARBANGSA.COM - Mata Uang Emerging Market Asia mayoritas berguguran pada Perdagangan Kamis. 

Aset berisiko ini melemah merespon sentimen risiko The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih tinggi dalam waktu lebih lama.

Baht Thailand terdepresiasi 0,3%, dengan harga minyak yang lebih tinggi juga membebani mata uang itu, yang mencatat kinerja terbaik di Asia tahun ini.

Ringgit turun 0,2%. Malaysia dijadwalkan mempublikasikan data produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal keempat.

Survei yang dilakukan Reuters menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Malaysia kemungkinan melambat lebih dari setengahnya menjadi 6,6% pada kuartal keempat 2022 karena konsumsi dan permintaan global yang melemah.

Yuan menguat 0,2%, didukung tanda-tanda pengetatan di pasar uang dan ekspektasi bahwa data akan menunjukkan pertumbuhan kredit yang solid.

Rupee India melemah 0,1% sehari setelah Reserve Bank of India mengumumkan kenaikan suku bunga 25 basis poin, sesuai ekspektasi, dan membiarkan pintu terbuka untuk pengetatan lebih lanjut.