Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik, Ajak Semua Pihak Optimis

Rahmad Novandri | Rabu, 19/10/2022 18:51 WIB
Presiden Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik, Ajak Semua Pihak Optimis Joko Widodo (Presiden RI). (Foto: Setkab RI)

RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak semua pihak untuk tetap optimis dalam menghadapi ketidakpastian dan krisis global karena sejumlah indikator perekonomian berada pada posisi yang baik. Hal tersebut ditegaskannya saat membuka Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai City (BSD City), Tangerang, Banten, Rabu, 19 Oktober 2022.

"Kita semuanya harus tetap optimis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap. Silakan negara-negara lain, negara kita harus tetap optimistis. Tetapi memang harus waspada, harus hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa," kata Presiden Jokowi.

Di tengah resesi yang mengancam sejumlah negara, paparnya, perekonomian Indonesia pada kuartal II-2022 masih dapat tumbuh sebesar 5,44 persen. "Kita patut bersyukur bahwa di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara yang memiliki growth/pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya," ujarnya.

Rasa optimisme terhadap perekonomian Indonesia juga ditunjukkan oleh lembaga internasional. Presiden Jokowi pun mengutip ucapan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang menyebutkan bahwa Indonesia adalah titik terang di tengah-tengah kesuraman ekonomi dunia.

"Ini yang ngomong bukan kita lho ya, Kristalina, Managing Director-nya IMF, titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Kan bagus kalau banyak yang menyampaikan seperti itu, sehingga trust/kepercayaan global terhadap kita akan semakin baik," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan keyakinannya bahwa perekonomian Indonesia mampu tumbuh di atas lima persen. "Saya masih meyakini di kuartal ketiga ini kita juga masih tumbuh di atas 5 (persen) atau di atas 5,4 (persen). Karena angka-angka yang kita lihat, neraca dagang kita bulan yang lalu masih surplus 5,7 persen, kredit tumbuh 10,7 persen, indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 persen. Semuanya masih pada kondisi yang baik-baik. Tetapi sekali lagi, dalam kondisi yang sangat-sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," pungkas Kepala Negara.


Berita Terkait :