Pasokan Minyak AS Ketat, Harga Minyak Mentah Naik Tipis

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 18/08/2022 08:54 WIB
Pasokan Minyak AS Ketat, Harga Minyak Mentah Naik Tipis Kilang Minyak (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Harga minyak melonjak 1,5% pada penutupan pasar, Rabu Malam atau Kamis Pagi lantaran perkiraan stok minyak yang lebih rendah di Amerika Serikat (AS).

Stok minyak mentah Amerika menyusut 7,1 juta barel dalam sepekan hingga 12 Agustus menjadi 425 juta barel, demikian berdasarkan data Badan Informasi Energi (EIA). dibandingkan perkiraan analis untuk

Melansir Reuters, mintak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat USD1,31, atau 1,42% menjadi USD93,65 per barel, demikian laporan Reuters, di Houston. Pada awal sesi, kekhawatiran resesi mendorong harga Brent ke level terendah sejak Februari di USD91,51.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), meningkat USD1,58, atau 1,8%, menjadi USD88,11 per barel.

Ekspor minyak mentah AS mencapai 5 juta barel per hari, rekor tertinggi, data EIA menunjukkan, ketika WTI diperdagangkan dengan diskon tajam terhadap Brent, membuat minyak mentah WTI lebih menarik bagi pembeli asing.

Sebagai tanda permintaan yang kuat, stok bensin melorot 4,6 juta barel, jauh lebih tinggi dari perkiraan 1,1 juta barel.

"Itu diperkirakan menjadi laporan yang bersahabat. Kekhawatiran kehancuran permintaan yang dialami pasar tampaknya sedikit berkurang," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Minyak melambung pada 2022, mencapai level tertinggi sepanjang masa USD147 pada Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, Rusia mulai secara bertahap menaikkan produksi minyak setelah pembatasan terkait sanksi dan karena pembeli Asia telah meningkatkan pembelian, membuat Moskow mengatrol proyeksi untuk output dan ekspor hingga akhir 2025.

Pendapatan Rusia dari ekspor energi diperkirakan melesat 38% tahun ini sebagian karena volume ekspor minyak yang lebih tinggi, menurut dokumen tersebut, sebagai tanda bahwa pasokan dari negara itu tidak terpengaruh sebanyak yang diperkirakan pasar.

TAG : Minyak , Brent

Berita Terkait :