Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)
RADARBANGSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang menguat tipis dengan dukungan data Inflasi AS yang mulai melandai.
Mengutip data Bloomberg, Kamis 11 Agustus pukul 09.44 WIB, kurs rupiah diperdagangkan pada level Rp14.814 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan 0,38% apabila dibandingkan dengan posisi penutupan pasar spot pada Rabu sore di level Rp14.870 per dolar AS.
Analisis menilai data Inflasi AS yang turun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 8,5% yoy dari 9,1% yoy di Juni agak mendorong optimisme investor.
Hal itu juga memperbesar kemungkinan Bank Sentral AS The Federal Reserve tidak lebih agresif menaikan suku bunga di bulan-bulan mendatang.
"Sentimen pasar terhadap aset berisiko juga terlihat positif pagi ini. Indeks saham Asia dibuka menguat," kata Ariston seperti dikutip, Kamis pagi 11 Agustus 2022.
Penurunan tajam dalam biaya bensin mendukung penurunan laju inflasi, memberi kelegaan bagi warga AS yang telah menyaksikan kenaikan inflasi selama dua tahun terakhir.
Laporan ini diawasi ketat oleh the Fed untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga acuan pada pertemuan bulan September 2022.
