Pemerintah Kaji Insentif untuk Production House

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 06/07/2022 11:02 WIB
Pemerintah Kaji Insentif untuk Production House Aktor Rizky Nazar saat menjalani syuting film Satria Dewa Gatot Kaca. (Foto: twitter @djaycoholyc)

RADARBANGSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tengah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait mengenai pemberian insentif bagi rumah produksi yang melakukan syuting di berbagai destinasi tanah air yang akan memberikan dampak luas bagi kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. 

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kemenkomarves, bahwa harus ada peraturan dan regulasi untuk pemberian insentif kepada PH (Production House) baik lokal maupun dari asing, terutama yang membawa kru banyak dan berdampak positif terhadap ekonomi untuk melakukan syuting di Indonesia," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam "Weekly Press Briefing" beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan nantinya pembahasan juga akan melibatkan pihak-pihak lain seperti Badan Perfilman Indonesia melalui Komisi Film Daerah yang selama ini terus mempromosikan Indonesia untuk menjadi lokasi syuting. 

"Dan juga konsultan dan seluruh ekosistem yang terlibat. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan satu rumah produksi untuk syuting di satu lokasi, terutama terkait dengan efisiensi biaya produksi dan kepastian perizinan. Karena banyak yang mengeluh juga, jangankan PH asing, produser lokal juga banyak yang mengeluh karena harus keluar biaya pengamanan, biaya ketertiban, biaya kebersihan, dan lain sebagainya. Akhirnya semua menumpuk dan mengakibatkan biaya yang tinggi untuk syuting film di suatu lokasi," kata Sandiaga. 

Padahal kekuatan film sebagai salah satu sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif sangat tinggi. Seperti film "Eat, Pray and Love" yang pada tahun 2010 mengambil lokasi syuting di Bali dan melibatkan aktor-aktris tanah air. Film yang dibintangi Julia Roberts itu kemudian tayang di seluruh dunia dan menjadi sarana promosi yang sangat efektif bagi Bali. 

"Dampaknya kunjungan ke Bali khususnya kawasan Ubud meningkat tajam, terutama berkaitan dengan gastronomi karena di situlah ada Ubud Food Festival ke depan. Juga film `Ngeri-Ngeri Sedap` yang syuting di Danau Toba, itu sangat luar biasa dampaknya terhadap pariwisata," kata Menparekraf Sandiaga.  

"Saya harapkan ini yang bisa kita tindak lanjuti dengan langkah kolaborasi agar lebih banyak lagi film-film dunia, kelas internasional bisa datang ke sini karena akan bisa jadi sebuah ajang promosi untuk produk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia," ujar Sandiaga. 

 


Berita Terkait :