Perang Rusia - Ukraina, Harga Gandum Melejit

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 01/03/2022 10:52 WIB
Perang Rusia - Ukraina, Harga Gandum Melejit Sektor Pertanian Gandum (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Setelah bertahun-tahun bergantung pada pasokan gandum murah dan berlimpah dari Rusia dan Ukraina, dunia kini dihadapkan pada naiknya harga gandum.

Harga gandum di bursa berjangka Chicago melonjak 23% bulan ini, demikian juga pada harga jagung serta kedelai naik yang sekitar 10%.

Sejak perang Rusia - Ukraina berkobar, pelabuhan Ukraina ditutup.

UkrAgroConsult menyebutkan pedagang menghentikan pemuatan biji-bijian akhir pekan lalu, dan mendekati pelabuhan merupakan tindakan berbahaya bagi para awak kapal.

Setidaknya dua kapal di dekat Odesa terkena tembakan roket, dan perusahaan komoditas internasional menangguhkan operasi di departemen perdagangan Ukraina dan terminal pelabuhan.

Meskipun beberapa pengiriman biji-bijian masih bisa keluar dari Rusia untuk saat ini, para pedagang dan perwakilan ekspedisi mengatakan hanya ada sedikit atau tidak ada kesepakatan baru yang ditandatangani. Hal itu dipicu sanksi yang memicu lonjakan biaya pengiriman dan asuransi.

Importir utama gandum, Mesir pada Senin mendapatkan penawaran gandum dengan harga tinggi dari Prancis dan Amerika, pemerintah mengatakan sulit mengabaikan peran Rusia dan Ukraina dalam perdagangan gandum global.

“Jika konflik berkepanjangan – tiga sampai empat bulan dari sekarang – saya merasa konsekuensinya bisa sangat serius,” kata Presiden Konsultan Strategie Grains, Andree Defois, dikutip Bloomberg, Selasa 1 Maret 2022.

Sejumlah pemasok lain mulai mencari eksportir alternatif,  India, yang secara tradisional bukan eksportir gandum utama, diperkirakan akan banyak menjual persediaannya ke luar negeri.

“Pembeli menahan napas saat ini,” kata Gheorghe. "Tapi untuk berapa lama mereka bisa melakukan itu?

Sebagai informasi, Rusia - Ukraina telah menyumbang lebih dari seperempat perdagangan gandum global, hampir seperlima jagung. Dan seluruh harga hasil panen kedua tanaman pangan melonjak pada hari Senin.


Berita Terkait :