Dolar AS (Doc: Istimewa)
RADARBANGSA.COM - The Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan di 2022, bahkan diproyeksi tiga kali berturut turut sepanjang pada 2023.
Melansir Reuters, The Fed menilai bahwa langkah Ini dibutuhkan untuk menjinakkan inflasi.
Para ekonom berpendapat laju kenaikan harga yang semakin tinggi menjadi ancaman bagi ekonomi AS di tahun - tahun mendatang.
"The Fed telah menyadari bahwa telah membiarkan kebijakannya terlalu akomodatif, terlalu lama," tulis Robert Kavcic, ekonom senior di BMO Capital Markets dikutip Reuters, Kamis 20 Januari 2022.
Ketua The Fed Jerome Powell harus mengendalikan amukan inflasi yang mencapai level tertinggi hampir 40 tahun pada Desember lalu. Oleh karenanya beberapa pejabat The Fed gampor dipsstika akan menaikkan suku bunga.
Diperkirakan pada Maret, The Fed akan naikkan suku bunga menjadi 0,75-1,00% pada akhir 2022.
Lalu pada 2023, kenaikan suku bunga diperkirakan terjadi 3 kali berturut turut di tiga kuartal pertama.
Dengan tingkat suku bunga yang masih di level 0,0-0,25% saat ini, inflasi telah meningkat secara signifikan, masalah umum yang dihadapi sebagian besar bank sentral di seluruh dunia.
"Jika mereka menyadari kesalahan, mereka akan memperbaikinya - dan memperbaikinya dengan cepat," pungkasnya.
