Frisian Flag: Industri Pengolahan Susu Punya Resiliensi yang Tinggi Saat Pandemi

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 19/11/2021 08:01 WIB
Frisian Flag: Industri Pengolahan Susu Punya Resiliensi yang Tinggi Saat Pandemi Industri Makanan dan Minuman (Mamin) (Doc: Pelaku Bisnis)

RADARBANGSA.COM – Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro mengatakan bahwa industri pengolahan susu adalah salah satu sektor yang resilien di tengah pandemi. Sektor ini juga masih sangat potensial untuk dikembangkan, mengingat pangsa pasarnya sangat besar.

“Industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor yang memiliki resiliensi yang tinggi, khususnya di tengah dampak pandemi. Kami juga melihat Indonesia punya potensi besar dalam pengembangan industri pengolahan susu, seperti yang telah dilakukan oleh Frisian Flag Indonesia dalam menambah investasi dalam upaya ekspansi,” kata Andrew, dalam keterangannya Kamis 18 November 2021.

Hal yang tak berbeda juga diungkapkan oleh Plt. Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika bahwa pihaknya akan memacu kinerja industri pengolahan karena mampu menumbuhkan wirausaha - wirausaha baru melalui sub sektor industri pengolahan susu.

“Industri pengolahan susu ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di tanah air. Bahkan, mampu menumbuhkan wirausaha industri baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para peternak sapi perah lokal,” katanya.

Putu menegaskan, pihaknya fokus untuk meningkatkan produktivitas industri pengolahan susu. Langkah strategis yang akan ditempuhnya adalah mendorong tumbuhnya industri pakan hijauan.

“Pakan ternak ini sebagai dalam meningkatkan produksi susu segar,” ujarnya.

Oleh karena itu, Ditjen Industri Agro akan melakukan program integrasi antara koperasi peternak sapi lokal sebagai pemasok bahan baku susu segar dengan industri pakan hijauan.

“Pakan ternak yang perlu digenjot kuantitas dan kualitasnya adalah jenis ruminansia, yang terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral sebagai suplemen,” jelasnya

Pakan ternak hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada usaha peternakan rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta beberapa rumput introduksi sebagai rumput unggulan.

 “Ruminansia ini untuk seratnya, sedangkan protein diperoleh dari leguminosa atau tanaman polong-polongan. Langkah ini mulai berkembang di Indonesia,” imbuhnya.

Putu pun optimistis, upaya tersebut juga dapat mendorong program substitusi impor.

 


Berita Terkait :