UEA Akan Suntik Investasi ke RI Senilai USD 44,6 Miliar

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 08/11/2021 07:01 WIB
UEA Akan Suntik Investasi ke RI Senilai USD 44,6 Miliar Pertemuan Petinggi Unit Emirat Arab dan Indonesia (foto: setkab)

RADARBANGSA.COM - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia turut mendampingi Presiden Joko Widodo pada kegiatan Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirat Arab (UEA) pada Kamis (4/11) di Dubai. Pertemuan bisnis ini dihadiri sembilan perusahaan UEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk investasi baru maupun untuk perluasan.

Presiden Joko Widodo dalam forum tersebut menyampaikan, Pemerintah Indonesia akan terus berkomitmen melakukan hilirisasi dan menghentikan proses ekspor produk mineral mentah ke pasar internasional.

"Kami akan terus melarang ekspor produk mineral mentah, setelah alumunium dan nikel, mungkin nanti tembaga, ini agar investor membangun industri nilai tambah di Indonesia," ujar dia dalam keterangan resmi yang disampaikan BKPM, Minggu 7 November 2021.

Presiden menyampaikan, tiga sektor pembangunan di Indonesia yang bisa dijadikan prioritas kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).

Pertama, pembangunan ibu kota baru Indonesia. Kedua, investasi bidang transisi energi.  Ketiga, perdagangan melalui kerja sama Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). 

Meneruskan arahan Presiden Jokowi, Bahlil menyatakan kesiapannya menyambut investasi dari UEA dengan menekankan pada tiga poin. Pertama investasi energi terbarukan, kedua investasi membangun industri yang berbasis pengelolaan lingkungan yang baik, dan ketiga investasi dengan kolaborasi yang baik. 

"Dalam rangka melakukan respons cepat untuk mewujudkan konsep investasi bersama antara Indonesia dan PEA, kami telah diperintahkan mengurus seluruh hal terkait perizinan dan fasilitasi lain yang dibutuhkan investor PEA di Indonesia. Di bawah pimpinan Presiden serta Menko Kemaritiman dan Investasi, kami akan melakukan percepatan-percepatan untuk mewujudkan visi besar kedua negara," kata Bahlil. 

Adapun dalam pertemuan itu, terdapat beberapa perusahaan yang hadir menyampaikan komitmennya untuk menanamkan modal di Indonesia menambahkan perjanjian B2B (business-to-business) yang sudah dipertukarkan di depan pimpinan kedua negara.

Beberapa yang menyampaikan komitmen di antaranya Al Dahra Group (dairy products), Yas Holding (agriculture),  Emirates Global Alumunium (smelter alumunium), Damac Properties (properti), dan AMEA Power (energi terbarukan).

Dengan total komitmen investasi selama kunjungan di UEA menjadi keseluruhan 44,6 miliar dolar AS, yang di dalamnya termasuk nilai investasi dari Nota Kesepahaman antara Kementerian Investasi/BKPM dengan Air Products dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS.

 

 


Berita Terkait :