Permintaan Global Tinggi, HPE Beberapa Produk Tambang Dinaikkan

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 01/10/2021 15:15 WIB
Permintaan Global Tinggi, HPE Beberapa Produk Tambang Dinaikkan Tambang Nikel di Indonesia (MTO)

RADARBANGSA.COM - Harga beberapa komoditas pertambangan menunjukkan fluktuasi yang cukup beragam hingga periode akhir September 2021. Hal ini dipengaruhi kenaikan permintaan pada beberapa komoditas pertambangan, sementara sejumlah komoditas lainnya terjadi penurunan. 

Kondisi ini mempengaruhi penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode Oktober 2021. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar periode Oktober 2021 tertanggal 29 September 2021. 

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga yaitu konsentrat seng, konsetrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. Kenaikan ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan dunia. 

"Sementara konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, dan konsentrat pasir besi mengalami penurunan harga. Adapun konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan,” kata Indrasari Wisnu Wardhana dalam keterangannya, Jumat 1 Oktober 2021.

Secara detail produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Oktober 2021 adalah konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata USD879,66/WE atau naik 1,34% dan konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD441,58/WE atau naik 4,27%.

Selanjutnya konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD1.242,45/WE atau naik 0,51% dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata USD37,11/WE atau naik 7,59%. 

Kemudian produk tambang yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata USD3.352,54/WE atau turun 0,49% dan konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD120,81/WE atau turun 26,99%. 

Selanjutnya konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata USD61,73/WE atau turun 26,99%, konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD991,03/WE atau turun 2,93%. Berlanjut konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata USD72,14/WE atau turun 26,99%.  

"Untuk konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD213,63/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata USD117,98/WE tidak mengalami perubahan," sambung dia. 

Adapun sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. 

"HPE periode Oktober 2021 ditetapkan setelah memperhatikan masukan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait," pungkas dia.

TAG : HPE Tambang

Berita Terkait :