Kontribusi Sektor ESDM Capai Rp141 Triliun

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 28/09/2021 17:03 WIB
Kontribusi Sektor ESDM Capai Rp141 Triliun Ladang Panel Surya di Sulawesi Utara (Foto: Kementerian ESDM)

RADARBANGSA.COM – Sepanjang pandemi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat kontribusi dan kinerja sektor mencapai Rp141 Triliun sepanjang 2020.

"Hingga Juli tahun ini, kontribusi sektor ESDM dalam penerimaan negara mencapai Rp141 triliun atau lebih tinggi 103% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan investasi ESDM telah mencapai lebih dari USD12 miliar," ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Upacara Peringatan Hari Jadi Pertambangan ke-76 yang dilaksanakan secara virtual.

Kementerian ESDM juga mengeluarkan kebijakan untuk memberikan kepastian pemanfaatan batubara untuk menjaga ketahanan energi domestik, khususnya pada pembangkit listrik. "Kebijakan pemanfaatan mineral diarahkan untuk peningkatan nilai tambah, utamanya nikel sebagai salah satu material pendukung baterai kendaraan listrik," lanjut Arifin.

Di bidang ketenagalistrikan, pemerataan akses listrik masih menjadi fokus utama Kementerian ESDM. "Saat ini, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,4%, dan tahun depan ditargetkan seluruh rumah tangga telah teraliri listrik 100%," tuturnya.

Pada Grand Strategy Energy, telah dipetakan rencana untuk untuk menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 38 GW sampai tahun 2035 melalui upaya percepatan substitusi energi primer, konversi energi primer fosil, penambahan kapasitas EBT dan pemanfaatan EBT non listrik/non BBN.

"Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah memprioritaskan pengembangan energi surya karena biaya investasi yang semakin rendah dan waktu pelaksanaan yang semakin singkat," ujarnya.

Program-program tersebut, mendukung target transformasi energi menuju Net Zero Emission (NZE) yang menjadi komitmen bersama untuk dicapai paling lambat pada tahun 2060 atau bisa lebih cepat lagi dengan bantuan internasional.

"Pemilihan teknologi menjadi pertimbangan utama guna memastikan ketersediaan, kemudahan, keterjangkauan, keberlangsungan dan daya saing untuk mencapai kemandirian energi, ketahanan energi, pengembangan berkelanjutan, serta ketahanan iklim dan rendah karbon," tutupnya. 


Berita Terkait :