Bank Indonesia Gencarkan Penggunaan Mata Uang Lokal

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 24/09/2021 13:22 WIB
Bank Indonesia Gencarkan Penggunaan Mata Uang Lokal Bank Indonesia. (Foto: inewsid)

RADARBANGSA.COM - Penggunaan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dalam perdagangan bilateral khususnya kawasan ASEAN sedang digencarkan Bank Indonesia (BI).

Dengan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan bilateral, permintaan dolar AS berpotensi berkurang. Ini akan membuat rupiah lebih stabil karena ketergantungan terhadap dolar AS akan berkurang

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia Doddy Zulverdi mengatakan, BI sedang membahas sinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan adopsil LCS melalui insentif.

“Kita sudah ada kesepakatan, saat ini pemerintah sedang dalam kajian untuk membantu memberikan insentif bagi pelaku ekonomi yang menggunakan LCS dalam bentuk kemudahan pelayanan ekspor impor," kata Doddy dalam Webinar LCS Infobank, Kamis 23 September 2021.

Doddy menegaskan, transaksi bilateral dengan mata uang lokal ini bukan suatu kewajiban bagi pelaku usaha. Kebijakan ini bersifat mekanisme pasar. Namun demikian, para pelaku usaha yang mengimplementasikannya akan mendapat banyak keuntungan.

Ia meyakini tanpa insentif pun kebijakan ini akan banyak memberi manfaat pada pelaku usaha. Dengan adanya insentif, para pelaku usaha diharap akan semakin tertarik untuk menggunakan mata uang lokal dalam setiap transaksi dagang mereka.

Lebih jauh, Doddy juga menjelaskan bahwa BI akan terus memperluas kerja sama transaksi LCS negara-negara lain, terutama mitra dagang. Meskipun demikian, ia belum bisa menjelaskan soal negara-negara mana saja yang akan disasar sebagai tujuan LCS. Sebabnya, transaksi ini memerlukan persetujuan dari kedua negara yang bersangkutan.

Doddy juga memastikan negara mitra transaksi LCS selanjutnya masih akan berada dalam kawasan Asia Tenggara. Ia menyebut banyak mitra dagang prospektif Indonesia baik di Asia, Australia, maupun Timur Tengah. Dengan demikian, sinergi antar kawasan dapat ditingkatkan.

"Masih cukup banyak mitra utama kita, di Asia Timur ada Taiwan, Asia Selatan ada India, di Timur Tengah ada Arab Saudi, Asia Tenggara masih ada Filipina, Australia juga, ini masih masuk di kawasan kita. Kita belum akan keluar kawasan," paparnya.

Saat ini sudah ada empat negara yang menerapkan LCS dengan Indonesia yakni bank sentral Jepang, Malaysia dan Thailand. Yang terbaru, Bank Indonesia bekerja sama dengan bank sentral China atau People`s Bank of China (PBoC).


Berita Terkait :