Peternak Blitar Ungkap Telah Terima Jagung Pakan Murah

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 21/09/2021 11:17 WIB
Peternak Blitar Ungkap Telah Terima Jagung Pakan Murah Jagung Pakan (Doc: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan intervensi untuk menstabilkan harga pakan yang mengalami kenaikan dan harga telur yang mengalami penurunan. Untuk memenuhi pasokan jagung pakan bagi peternak mandiri, Kementan mengeluarkan kebijakan berupa bantuan kirim jagung bagi peternak, salah satunya terjadi di peternak Blitar, Jawa Timur.

“Hari ini sudah diterima jagung dari Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Jagung ini akan kami manfaatkan untuk pakan ternak ayam kami di wilayah Blitar. Terima kasih Bapak Presiden dan Bapak Menteri Pertanian bantuan ini sangat membantu petani di wilayah Blitar,” kata Rofi, peternak dari Kelompok Ternak Layer Mandiri Blitar, seperti dikutip dari Siaran Pers Kementan, Selasa 21 September 2021.

Rofi menegaskan tetap akan mengutamakan bahan baku pakan dalam negeri yakni jagung yang diproduksi petanu dalam negeri sehingga adanya kerja sama dengan petanu jagung di Sumenep, Bojonegoro, Blitar dan Lamongan dengan peternak Blitar yang dilakukan Kementan sangat membantu untuk jaminan pasokan jagung sebagai bahan baku pakan.

“Kami saat dipanggil pak Jokowi di istana menyampaikan bagaimana mencari jalan keluar agar telur bisa terserap. Harga telur ditekan kekuatan harga pasar. Kami tidak akan menekan petani, jika harga pakan naik maka kami berharap pada kebijakan pemerintah yang imbang buat petani dan peternak,” ujarnya.

Untuk harga jagung, lanjutnya, peternak bisa menyelesaikan dengan kemitraan petani jagung. Namun hal ini asalkan pabrik pakan dan pedagang jagung ini bersama-sama peternak menjaga harga pakan dan harga jagung, membeli dengan harga yang wajar.

“Jadi harga jagung itu sumber masalahnya ada pada pasar pakan. Ada dominasi pabrik terhadap pasar pakan, mempunyai stok jagung dan  itu bisa menpengaruhi harga jagung, sehingga solusinya masalah hubungan antara peternak yang besar dengan kecil supaya take and give, tidak saling mematikan," kata dia.

Hal yang sama disampaikan Sukarman, Ketua Koperasi peternak Unggas Sejahtera Kabupaten Blitar. Ia mengungkapkan rasa terima kasih karena mendapatkan distribusi jagung yang pendistribusian dibiayai Kementan. Jagung sudah didrop ke para peternak.

“Terima kasih kami ucapkan untuk Bapak Presiden dan Bapak Menteri yang telah membantu penyediaan jagung, hari ini datang 100 ton di dua titik. Kami menunggu pengiriman berikutnya, sekali lagi terima kasih,” ujar Sukarman.

Kalau hitungan kebutuhan pakan ternak 3,6 juta ton, maka produksi jagung Jatim bisa dikatakan mampu memenuhi. Memang setiap tahun terjadi permintaan jagung baik pakan maupun pangan sehingga memang perlu petani jagung dan peternak duduk bersama mengatasi solusi harga pakan ternak,” ujar Hadi.

Hadi meyakinkan bahwa produksi jagung di Jatim lebih dari cukup. Ini tentunya berdasarkan data sesuai laporan dari Kabupaten-kabupaten tentang kondisi panen jagung. Tanam  jagung akan dimulai di bulan Oktober dan Dinas Pertanian kabupaten akan terus melaporkan data panen jagung secara mingguan.


Berita Terkait :