Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan 3% - 4% Cukup Realistis

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 20/09/2021 15:53 WIB
Proyeksi Pertumbuhan Kredit Perbankan 3% - 4% Cukup Realistis Karyawan Bank Tunjukkan Uang Pecahan Rupiah Rp50.000 dan Rp100.000 (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk (BNLI), Josua Pardede menilai proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tahun 2021 sebesar 3% - 4% cukup realistis.

“Tetapi itu semua bergantung kepada perkembangan penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia sampai akhir tahun," kata Josua saat dihubungi Ipotnews, Senin 20 September 2021.

Menurut Josua, pemulihan demand kredit perbankan akan sangat bergantung kepada pemulihan pertumbuhan ekonomi. Pemulihan pertumbuhan ekonomi jelas sangat bergantung pada tingkat penyebaran pandemi virus corona.

“Kita berharap sampai akhir tahun ini jangan ada lagi varian baru yang menimbulkan lonjakan kasus baru lagi," jelas Josua

Selain itu pemerintah juga harus maksimal dalam mengakselerasi vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Penegakan disiplin protokol kesehatan juga harus sungguh sungguh seiring pelonggaran pembatasan sosial.

“Kalau tidak kasus baru melonjak lagi. Pertumbuhan ekonomi menjadi rendah dan pertumbuhan kredit perbankan akan lebih rendah dari proyeksi," tutup Josua.

Sebagaimana diketahui, kredit perbankan hingga Juli 2021 tumbuh 0,5%. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meyebutkan, per Juli 2021 perbankan telah mengucurkan kredit sebesar Rp 1.439 triliun.

Pertumbuhan tersebut didorong kredit konsumsi yang tumbuh 2,40% dan  juga kredit UMKM yang tumbuh 1,93% yoy.

"Kredit ke sektor komoditas berorientasi ekspor mulai meningkat dan diperkirakan ke depan akan terus bertambah sejalan dengan peningkatan harga serta permintaan di Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik Anto Prabowo dalam keterangan resminya, Kamis 26 September 2021.

OJK sendiri telah kembali memangkas target pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2021. Kali ini OJK memperkirakan kredit perbankan tumbuh di kisaran 4% sampai 4,5%.

Padahal sebelumnya, OJK memperkirakan kredit tahun ini dapat tumbuh di kisaran 6% plus minus 1%. Ini juga merupakan koreksi dari optimisme sebelumnya, dimana kredit ditargetkan mampu tumbuh di kisaran 7% plus minus 1%.

"Kita perkirakan (kredit tumbuh) di atas 4%. Range-nya sekitar 4% sampai 4,5% di akhir tahun," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso dalam konferensi pers virtual, Rabu