Ilustrasi. Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG) hari ini dibuka menguat (Doc: 99)
RADARBANGSA.COM - Penguatan indeks di bursa Wall Street dan naiknya mayoritas harga komoditas kecuali emas diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar. Tambahan sentimen penguat juga datang dari surplus neraca perdagangan bulan Agustus yang mencatatkan rekor terbesarnya di sepanjang masa sehingga diharapkan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal 3.
"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan support di level 6,070 dan resistance di level 6,150," tegas Tim Analis Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Kamis 16 September 2021.
Pada perdangangan kemarin indeks di bursa Wall Street ditutup menguat setelah sejak awal September indeks cenderung tertekan.
Solidnya data ekonomi khususnya data manufaktur, meningkatnya harga minyak mentah dan naiknya yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun berhasil menjadi sentimen positif yang mendorong penguatan indeks tersebut.
Indeks manufaktur untuk wilayah New York yang tercermin di data The New York Fed’s Empire Index tercatat naik menjadi 34,3 naik hampir dua kali lipat dari sebelumnya di bulan Agustus 18,3 dan lebih baik dari konsensus yang dihimpun oleh FactSet di level 18.
Seiring dengan solidnya data manufaktur tersebut harga minyak mentah diperdagangkan menguat dan yield obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Sementara itu seperti diketahui sebelumnya bulan September merupakan bulan yang cukup berat untuk indeks. Berdasarkan catatan dari CFRA sejak perang dunia dua S&P 500 hanya mampu mencatatkan kinerja positif di bulan September dengan prosentase 45%. Sejak awal bulan ini sendiri ketiga indeks di bursa Wall Street yaitu Dow Jones, S&P 500 masing-masing terkoreksi -1.5% dan -0.9%.
Dow Jones menguat +237 poin (+0,68%) pada level 34,814, S&P 500 bertambah +38 poin (+0.85%) pada level 4,481, Nasdaq naik +124 poin (+0.82%) pada level 15,162, EIDO stagnan pada level 21.62.
