PTBA Berhasil Cetak Laba Bersih Rp1,8 T Hingga Semester I-2021

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 02/09/2021 09:03 WIB
PTBA Berhasil Cetak Laba Bersih Rp1,8 T Hingga Semester I-2021 Komoditas Batubara (Foto: Porto News)

RADARBANGSA.COM - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sukses mencatatkan kinerja positif untuk Semester 1 tahun 2021. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebanyak Rp 1,8 triliun, naik 38% dibanding periode serupa di tahun lalu yang senilai Rp 1,3 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 10,3 triliun, meningkat 14% dari capaian di periode serupa tahun lalu Rp 9,0 triliun.

Jumlah total aset perusahaan pun menorehkan kenaikan 10% hanya dalam 3 bulan, dari Rp 24,5 triliun per 31 Maret 2021 menjadi Rp 27,0 triliun pada akhir semester I-2021.

Kenaikan kinerja ini seiring dengan pemulihan ekonomi global maupun nasional yang mendorong naiknya permintaan atas batu bara. Disertai dengan kenaikan harga batu bara yang signifikan hingga menyentuh level US$ 134,7 per ton pada 30 Juni 2021

Produksi 2021

Total produksi batu bara PTBA selama semester I-2021 mencapai 13,3 juta ton dengan penjualan sebanyak 12,9 juta ton. Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 25 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021.
PTBA memastikan kegiatan operasional pertambangan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga aktivitas produksi dan penjualan dapat berjalan optimal dan aman.

Progres Proyek Pengembangan Gasifikasi Batu Bara

Terbitnya Perpres 109 tahun 2020 yang ditandatangani pada 17 November 2020 oleh Presiden Joko Widodo, menjadikan 2 (dua) proyek PTBA masuk kembali menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional), yang pertama Hilirisasi Gasifikasi Batu Bara di Tanjung Enim dan yang kedua, Kawasan Industri – Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) – Tanjung Enim.

PTBA, Pertamina, dan Air Products & Chemicals Inc (APCI) menandatangani amandemen perjanjian kerja sama pengembangan Dimethyl Eter (DME) yang berlangsung di Los Angeles, Amerika Serikat, dan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Pengolahan DME yang menjadi bagian dari kerjasama pengembangan DME tersebut.

Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar USD 2,1 miliar atau setara Rp 30 Triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG lebih dari 1 juta ton per tahun sehingga dapat memperbaiki neraca perdagangan

Kerja sama ini menjadi portofolio baru bagi perusahaan yang tidak lagi sekadar menjual batu bara, tetapi juga mulai masuk ke produk-produk hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah.

 



TAG : PTBA , Batu Bara

Berita Terkait :