Dikepung Sentimen Positif, IHSG Awal Pekan Diprediks Menguat

Anata Lu’luul Jannah | Senin, 30/08/2021 10:33 WIB
Dikepung Sentimen Positif, IHSG Awal Pekan Diprediks Menguat IHSG (Foto: Istimewa)

RADARBANGSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat awal pekan, Senin di level 6.06.

Pengamat pasar memprediksi IHSG menguat sepanjang perdagangan terdorong oleh penguatan indeks di bursa Wall Street dan kabar stagnannya kenaikan suku bunga acuan.

Disamping itu, naiknya mayoritas harga komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen positif di pasar.

"IHSG diprediksi akan bergerak menguat dengan support di level 5,995 dan resistance di level 6,085," tegas Tim Analis Indo Premier Sekuritas seperti dikutip pagi ini, Senin 30 Agustus 2021.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, indeks di bursa Wall Street berhasil ditutup menguat setelah gubernur bank sentral Amerika Jerome Powell memberikan kejelasan mengenai rencana pengurangan program pembelian obligasi yang saat ini masih berlangsung senilai US$120 miliar per bulan.

Penguatan tersebut membuat indeks Dow Jones selama sepekan menguat +0.9%, S&P 500 dan Nasdaq masing-masing membukukan kenaikan +0.8% dan +1.2%.

Imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun yang sempat menguat menjelang pidato gubernur bank sentral Amerika akhirnya bergerak turun setelah Jerome Powell mengatakan dengan jelas bahwa suku bunga tidak akan segera dinaikan meskipun pengurangan program pembelian obligasi telah selesai.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa inflasi saat ini bergerak di sekitar target bank sentral sebesar 2% namun masih banyak hal yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan lain yaitu kondisi pasar tenaga kerja yang maksimum, meskipun begitu jalan ke arah tersebut sudah terlihat jelas.

Sementara IHSG pagi ini membukukan jual beli saham senilai  l Rp19,96 miliar dengan volume 620.548 lot. Saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing yaitu ASII, UNTR, BBCA, BABP, TLKM.

Terlihat seluruh sektor menghijau yaitu properti menguat 0,37 persen menjadi 805, teknologi 1,46 persen menjadi 10.922, infrastruktur sebesar 1,31 persen menjadi 922, kesehatan 0,36 persen menjadi 1.326, industri dasar 0,94 persen menjadi 1.147.

Kemudian sektor keuangan 1,01 persen menjadi 1.393, sektor energi 0,73 persen menjadi 745, transportasi 0,76 persen menjadi 1.073 dan aneka industri 1,77 persen menjadi 981.