Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, DPR Nilai RI Akhiri Fase Resesi

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 06/08/2021 14:53 WIB
Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, DPR Nilai RI Akhiri Fase Resesi Garam Impor. (Foto: Ilustrasi)

RADARBANGSA.COM - Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2021 yang mencapai 7,07 persen (year-on-year) menandakan bahwa kondisi perekonomian di dalam negara telah berhasil keluar dari fase resesi yang terjadi sejak Kuartal II-2020.

Penilaian tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, MH Said Abdullah dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat 6 Agustus 2021.

Dia menyatakan, tim ekonomi dan keuangan pemerintahan Presiden Joko Widodo telah membawa Indonesia keluar dari resesi.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2021 tercatat sebesar 7,07 persen (y-o-y) atau sebesar 3,31 (quarter-on-quarter). Sedangkan, nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai Rp4.175,8 triliun.

"Dengan pencapaian yang bertumbuh sebesar 3,31 persen, maka untuk pertama kalinya perekonomian kita keluar dari zona resesi sejak Kuartal II-2020. Pencapaian ini patut kita syukuri dan akan memberikan semangat bagi kita untuk memulihkan ekonomi yang diterpa pandemi Covid-19,” ujar Said.

Apabila dilihat dari data BPS, kata Said, banyak sektor ekonomi yang bertumbuh akibat dampak dari penerapan kebijakan oleh pemerintah selama Kuartal I-2021. Misalnya, kebijakan diskon pajak (PPNBM) yang mampu mendorong pertumbuhan penjualan mobil, sepeda motor dan reparasinya sebesar 37,88 persen (y-o-y).

Pada sektor primer, seperti perikanan bertumbuh 9,69 persen (y-o-y) dan peternakan bertumbuh 7,07 persen (y-o-y).

Sedangkan, menurut Said, pada Kuartal II-2021 industri pengolahan mampu menyumbang 19,29 persen terhadap PDB atau bertumbuh 6,58 persen (y-o-y).

Adapun sektor transportasi dan pergudangan bertumbuh 25,1 persen (y-o-y), dengan kontribusi terbesar dari angkutan udara dan angkutan rel yang masing-masing bertumbuh 137,74 persen dan 67,19 persen (y-o-y).

"Sejalan dengan pertumbuhan sektor transportasi, sektor perhotelan dan restoran juga bertumbuh 21,58 persen (y-o-y). Perhotelan tumbuh 45,07 persen dan restoran  17,88 persen,” kata Said.

Said menilai, tingkat konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 57 persen terhadap PDB juga sudah keluar dari fase resesi, lantaran pada Kuartal II-2021 komponen utama bagi pertumbuhan ekonomi ini bisa bertumbuh mencapai 5,93 persen (y-o-y).

"Saya meminta pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi kita di sepanjang 2021, agar dapat bertahan pada kisaran 3,3-3,8 persen dengan tetap mempertimbangkan segala tantangan yang akan kita hadapi pada dua kuartal mendatang,” papar Said. 


Berita Terkait :