Nilai Investasi Kuartal II Tumbuh 16 Persen

Anata Lu’luul Jannah | Kamis, 29/07/2021 14:14 WIB
Nilai Investasi Kuartal II Tumbuh 16 Persen Industri Semen (Foto: bisniscom)

RADARBANGSA.COM - Di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, data realisasi investasi justru mencatatkan kinerja yang sangat baik. Realisasi investasi langsung kuartal II 2021 mencapai Rp223,0 triliun atau tumbuh sebesar16,2% (year on year).

"Nilai investasi langsung melanjutkan tren peningkatan yang telah melampaui level sebelum pandemi sejak kuartal I 2021," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam keterangan tertulis, Rabu  28 Juli 2021.

Realisasi investasi langsung kuartal II terdiri atas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp106,2 triliun atau tumbuh 12,7% (yoy), sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$ 7.997,5 juta atau sebesar Rp116,8 triliun sesuai kurs APBN 2021 atau tumbuh sebesar 19,6% (yoy).

Secara sektoral, Investasi yang cukup besar terjadi pada sektor padat karya seperti sektor perumahan dan sektor industri seperti industri manufaktur, logam dasar, dan makanan.

Peningkatan investasi industri logam dasar terutama bersumber dari PMA atas pembangunan pabrik kendaraan listrik dan industri baterai yang sedang dikembangkan di Indonesia.

Sementara secara wilayah,  provinsi dengan realisasi PMA peringkat 5 besar adalah Jawa Barat (USD1,6 miliar), DKI Jakarta (USD1,0 miliar), Maluku Utara (USD1,0 miliar), Sulawesi Tengah (USD0,5 miliar), dan Riau (USD0,4 miliar).

Wilayah peringkat 5 besar realisasi PMDN adalah di Jawa Timur (Rp13,9 triliun), Jawa Barat (Rp12,1 triliun), DKI Jakarta (Rp11,2 triliun), Banten (Rp10,2 triliun), dan Jawa Tengah (Rp7,8 triliun).

Sementara 5 besar realisasi PMA berasal dari Singapura (USD2,1 miliar) dengan kontribusi 26,4% dari total realisasi kuartal II 2021, Hongkong (USD1,4 miliar), Belanda (USD1,1 miliar), Jepang (USD0,7 miliar); dan China (USD0,6 miliar).

“Implementasi reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja dan turunannya ini akan terus dipercepat agar manfaatnya segera dapat dirasakan oleh investor. Sehingga, investasi terus dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” ujar Febrio.


Berita Terkait :