Lima Ibu Kota di Pulau Jawa Alami Deflasi

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 02/07/2021 07:47 WIB
Lima Ibu Kota di Pulau Jawa Alami Deflasi Aktivitas di Pusat Perbelanjaan Kebutuhan Sehari Hari (Doc: Picfair)

RADARBANGSA.COM - Sepanjang Juni 2021, dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima ibukota mengalami deflasi dan satu ibukota mengalami inflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan, bahwa deflasi tertinggi terjadi di DKI Jakarta sebesar 0,27 persen, kemudian diikuti Surabaya sebesar 0,17 persen, Semarang sebesar 0,14 persen, Bandung sebesar 0,09 persen, dan Serang sebesar 0,05 persen.

Juni 2021, Lima Ibu Kota di Pulau Jawa  Alami Deflasi  “Adapun Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,05 persen,” kata Kepala BPS Jatim  Dadang Hardiwan dalam pers rilis cecara virtual Kamis 1 Juli 2021. 

Sementara inflasi Tahun Kalender (Januari - Juni 2021) menunjukkan seluruh ibukota provinsi di Pulau Jawa mengalami inflasi. Inflasi Tahun Kalender ibukota provinsi di Pulau Jawa tertinggi terjadi di Serang yaitu sebesar 1,28 persen. Diikuti Surabaya sebesar 1,00 persen, Yogyakarta sebesar 0,89 persen, Bandung sebesar 0,84 persen, DKI Jakarta sebesar 0,60 persen, dan Semarang sebesar 0,46 persen.

Sedangkan penghitungan angka inflasi di delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur sendiri selama Juni 2021, tujuh kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Kota yang mengalami deflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 0,58 persen, kemudian diikuti Banyuwangi sebesar 0,30 persen, Madiun sebesar 0,21 persen, Surabaya dan Probolinggo sebesar 0,17 persen, serta Kediri dan Jember sebesar 0,10 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi yaitu Malang sebesar 0,08 persen

Jika dibandingkan tingkat inflasi Tahun Kalender (Januari - Juni 2021) di delapan kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi Tahun Kalender tertinggi yaitu mencapai 1,00 persen, sedangkan kota yang mengalami inflasi Tahun Kalender terendah adalah Malang sebesar 0,44 persen.


Berita Terkait :