Komisi XI DPR Minta Penggunaan Utang Luar Negeri Harus Tepat sasaran

Rahmad Novandri | Kamis, 24/06/2021 18:25 WIB
Komisi XI DPR Minta Penggunaan Utang Luar Negeri Harus Tepat sasaran Fathan Subchi (wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKB). (Foto: twitter @DPR_RI)

RADARBANGSA.COM - Komisi XI DPR RI menanggapi kondisi keuangan negara yang saat ini menjadi sorotan. Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi menilai, tingginya gap antara pendapatan dan belanja negara membuat utang luar negeri (ULN) terus bertambah.

Untuk itu, ia meminta pemerintah agar ULN dapat dikelola dengan baik. Selain itu, ULN harus dimanfaatkan secara lebih produktif dan tepat sasaran.

"Kami meminta Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) hati-hati dalam merencanakan penambahan hibah dan pinjaman luar negeri. Kami berharap perencanaan tersebut dilakukan secara transparan dan selalu melibatkan pemangku kepentingan lain sehingga tidak ada hal yang ditutupi dan membahayakan di masa depan," kata Fathan seperti dikutip dari laman resmi DPR RI, Kamis, 24 Juni 2021.

Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) ULN Indonesia pada akhir Februari 2021 adalah sebesar 422,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp6.169,96 triliun. Posisi ini meningkat 4,0 persen secara tahunan dan lebih tinggi 2,7 persen dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya secara tahunan.

"Meskipun posisi utang luar negeri kita masih dalam batas-batas toleransi, namun bagaimanapun juga hal itu tetap beban yang harus dipertimbangkan secara matang," ujarnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengungkapkan, saat ini kondisi keuangan negara sedang tidak baik-baik saja. Apalagi, ditengah pandemi ini penerimaan pajak juga menurun.

“Pinjaman luar negeri memang salah satu skema untuk memenuhi gap pendapatan dan belanja yang dialami pemerintah saat ini. Namun, rencana utang luar negeri harus dilakukan secara hati-hati," ucapnya.