Menteri Sri Mulyani: APBN Berperan Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional

M. Isa | Rabu, 23/06/2021 12:56 WIB
Menteri Sri Mulyani: APBN Berperan Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional Menkeu Sri Mulyani (foto: setkabgiid)

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, kerja keras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berperan mendorong keberlanjutan pemulihan ekonomi nasional dan percepatan vaksinasi dengan tetap mewaspadai risiko Covid-19.

Menurut Menkeu Sri Mulyani, ada faktor-faktor yang membuat optimis seperti pemulihan ekonomi global yang berlanjut yang kemudian menimbulkan permintaan terhadap barang barang dan jasa dan berimbas pada perekonomian kita cukup positif. 

“Namun pada saat yang sama downside dari perekonomian global adalah inflasi dari negara Amerika yang kemudian direspons dengan kemungkinan adanya pengetatan moneter yang lebih dini dari yang rencana awal. Ini menimbulkan antisipasi awal bagi kita terutama untuk tahun 2022,” kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya, Rabu 23 Juni 2021.

Jika dilihat dari sisi penanganan covid, lanjut Menkeu, kenaikan dari jumlah vaksin dan vaksinasi secara global juga membangun optimisme. Pertemuan G7 minggu lalu, para pemimpin negara menyampaikan akan memberikan satu milyar vaksin kepada kepada negara-negara lain. Ini tentu memberikan dampak positif karena masih ada negara yang memiliki akses terbatas akan vaksin. Dengan begitu akan memberikan harapan bagi pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan.

Downside risk dari covid adalah dari beberapa negara masih terjadi apa yang disebut second wave atau third wave dan munculnya varian baru ini yang masih harus memerlukan suatu penerapan protokol kesehatan, sambil terus mengakselerasi vaksinasi karena memang varian baru maupun kecepatan vaksinasi ini semuanya saling kejar-kejaran,” ungkap Menkeu.

Dari sisi pendapatan APBN, pendapatan negara mengalami rebound yang sangat luar biasa. Ini menggambarkan satu sisi adanya dampak komoditas maupun dampak pada ekspor yang melonjak.

"Namun juga di dalam negeri kita lihat geliat ekonomi di sektor manufaktur, perdagangan, transportasi, jasa keuangan dan juga bahkan kegiatan yang lainnya yang sudah mulai menunjukkan suatu hal yang positif," ungkapnya.


Berita Terkait :