Potret Pesawat Sriwijaya Air (Doc: Istimewa)
RADARBANGSA.COM – Bukan menjadi rahasia umum lagi jika industri penerbangan nasional sedang terpukul. Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sektor penerbangan menjadi salah satu sektor yang paling berat untuk bertahan di sepanjang pandemi.
Fakta tersebut juga disusul dengan santernya isu mengenai Sriwijaya Air yang menawarkan pengunduran diri kepada karyawannya.
Mengikuti langkah Garuda Indonesia yang juga sudah menawarkan program program pensiun dini, Sriwijaya Air Group turut menyebar memo yang mempersilahkan karyawannya mengundurkan diri. Memo tersebut ditandatangani oleh Anthony Raymond Tampubonon selaku Direktur Sumber Daya Manusia Sriwijaya Air Group. Adapun surat tersebut dikeluarkan pada tanggal 21 Mei 2021.
"Mempertimbangkan kondisi perusahaan yang saat ini mengalami likuiditas semakin menurun akibat wabah virus COVID-19 berkepanjangan yang berdampak kepada menurunnya operasional perusahaan," demikian bunyi keterangan dalam memo internal yang diterima oleh awak media, Senin 24 Mei 2021.
Dalam memo itu juga dijelaskan kepada semua karyawan, termasuk yang sedang dirumahkan ataupun yang memiliki kontrak PKWT ditawarkan untuk mengundurkan diri.
Sementara itu, saat ditanya lebih detail, pihak Sriwijaya Air belum banyak berkomentar. Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya, Theodora Erika mengatakan akan membahas hal ini secara internal terlebih dahulu.
"Mungkin baiknya kita bahas internal dulu ya. Nanti jika sudah ada bahasan akan kami info," ungkap Theodora.
