Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)
RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2021 minus 0,74 Persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, fenomena tersebut dipicu oleh sektor konsumsi rumah tangga yang belum juga pulih dan komponen pengeluaran masyarakat yang turut terkontraksi.
Ia menerangkan, setengah dari pertumbuhan ekonomi ditopang dari konsumsi masyarakat yakni sebesar 56,9 persen dan investasi yang kurang lebih sebesar 30 persen. Namum karena sektor pengeluaran terkontraksi maka konsumsi masyarakat mau tak mau juga turut terdampak.
"Pertumbuhan ekonomi dilihat dari dari sumber komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga merupakan sumber kontraksi terdalam minus 1,22 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Rabu 5 Mei 2021.
Ia merinci, terdapat beberapa sektor yang lain yang memicu konsumsi rumah tangga masih negatif, yakni sektor transportasi dan komunikasi -4,24 persen, serta sektor restoran dan hotel -4,16 persen dengan tingkat penghunian kamar hotel -35,71 persen.
Kendati demikian, kontraksi ini menunjukkan perbaikan jika dibandingkan dengan kuartal IV 2020 yang sebesar minus 2,19 persen.
"Ini menunjukkan tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata, dan berharap ke depan pemulihan ekonomi terjadi di 2021 betu-betul bisa terwujud," tandasnya.
