Komoditas Batu Bara (Foto: Porto News)
RADARBANGSA.COM - Sepanjang tahun 2021 berjalan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melaporkan laba bersih sebesar Rp 500,5 miliar atau setara dengan 45 per lembar saham.
Sayangnya perkembangan ini menurun dari kinerja perusahaan di tahun lalu yang berhasil mencatatkan laba bersih Rp 903,25 miliar atau setara dengan 81 lembar saham.
Dengan demikian laba bersih PTBA turun 44,58 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Raihan laba PTBA juga didukung oleh pendapatan sebesar Rp 3,99 triliun yang juga menurun 22,02% dari pendapatan di kuartal pertama 2020 yang mencapai Rp 5,12 triliun.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan, penurunan perkembangan ini tidak terlepas dari hambatan operasional perseroan di kuartal pertama.
Ia mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi di Tanjung Enim membuat operasional menjadi terkendala.
Ini terlihat dari Total produksi batu bara PTBA selama kuartal I-2021 mencapai 4,5 juta ton dengan penjualan sebanyak 5,9 juta ton.
Jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, volume penjualan Bukit Asam turun 13,23 persen yang pada saat itu penjualan PTBA mencapai 6,8 juta ton.
Kendati demikian, Suryo tetap menargetkan angka yang realistisi untuk volume produksi dan penjualan batu bara di tahun 2021 ini.
“Perseroan menargetkan kenaikan volume produksi batu bara dari 24,8 juta ton pada tahun 2020 menjadi 29,5 juta ton pada tahun 2021. Dan penjualan batu bara ditargetkan naik dari 26,1 juta ton pada tahun 2020 menjadi 30,7 juta ton pada tahun 2021,” demikian terangnya.
