Ilustrasi.
RADARBANGSA.COM - Pemerintah provinsi Jawa Timur mencatat bahwa Jatim berada dalam kondisi surplus beras 3,5 juta ton per tahunnya.
Dalam keadaan tersebut, pemerintah setempat memutuskan untuk mensupply pasokan beras wilayah DKI Jakarta melalu kerjasama antara Pemprov DKI Jakarta dengan Pemkab Ngawi.
"Kami berharap kerjasama ini semakin memperluas akses pasar beras Provinsi Jatim di Provinsi DKI Jakarta, karena surplus beras di Jatim mencapai 3,5 juta ton per tahun ," kata Gubernur Khofifah dalam keterangannya, Minggu 25 April 2021.
Ia menjelaskan, PT. Food Station Tjipinang Jaya adalah salah satu industri pertanian di Ngawi yang digadang gadang mampu penuhi pasokan beras di dua wilayah, Jawa Timur dan DKI Jakarta
"Jadi, beras dan padi yang diproduksi petani bisa bertemu market (pasar) yang luas. Ini menjadi bagian yang sangat penting sehingga petani makin berkepastian saat panen tiba," ujarnya.
Produksi ini meliputi gabah kering panen (gkp), gabah kering giling (gkg), beras pecah kulit (pk), dan beras premium.
“Ini varian produk yang sangat solutif untuk bisa menjadi akses pasar bagi para petani melalui gapoktan-gapoktan yang ada," tandasnya.
