Kecepatan Vaksinasi COVID-19 Pengaruhi Pemulihan Antarnegara

Rahmad Novandri | Jum'at, 09/04/2021 21:45 WIB
Kecepatan Vaksinasi COVID-19 Pengaruhi Pemulihan Antarnegara Menkeu Sri Mulyani (foto: setkabgiid)

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa tanda-tanda pemulihan antarnegara dari dampak pandemi COVID-19 belum merata akibat adanya perbedaan kecepatan dalam vaksinasi. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pertemuan daring The Second G20 Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (FMCBG) pada Rabu, 7 April 2021 lalu.

“Kerja sama multilateral sangat dibutuhkan dalam memfasilitasi akses terhadap vaksin COVID-19 yang aman, efektif dan terjangkau,” katanya dalam keterangan resmi Kemenkeu, Jumat, 9 April 2021.

Sri Mulyani menerangkan, setiap negara harus memiliki komitmen dalam menjamin akses dan distribusi vaksin bagi semua negara di dunia demi mencapai pemulihan ekonomi global secara bersama-sama. “Pandemi COVID-19 di dunia baru akan tuntas jika penyebaran di seluruh negara dunia tertangani,” tegasnya.

Sementara untuk Indonesia, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kebijakan penanganan pandemi dan upaya pemulihan ekonomi telah sejalan dengan arah kebijakan G20 yang tertuang dalam G20 Action Plan. Pemerintah Indonesia melanjutkan dukungan kebijakan yang diperlukan termasuk dukungan fiskal serta melakukan reformasi struktural untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

G20 sendiri menekankan untuk menghindari penarikan stimulus terlalu dini karena seluruh instrumen kebijakan yang dimiliki negara-negara anggota masih dibutuhkan untuk menangani pandemi.

Kebutuhan tersebut meliputi dari sisi kesehatan, perlindungan sosial, memerangi ketimpangan, memperkuat stabilitas sistem keuangan, dan menjaga kesinambungan fiskal jangka panjang. G20 menilai negara-negara miskin atau low-income countries mengalami tantangan lebih berat dalam menghadapi pandemi sehingga para negara anggota siap mendukung melalui berbagai upaya.