Gandeng Sojitz, Pemerintah Kembangkan Industri Methanol dan Ammonia

Anata Lu’luul Jannah | Sabtu, 13/03/2021 15:07 WIB
Gandeng Sojitz, Pemerintah Kembangkan Industri Methanol dan Ammonia Industri Methanol (Doc: Liputan6)

RADARBANGSA.COM - Kementerian Perindustrian tengah menyiapkan pengembangan industri methanol di tanah air. Hal ini berangkat dari kebutuhan methanol yang semakin meningkat.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa pihaknya telah   berbucara perusahaan industri kimia, Sojitz Corporation untuk membahas pengembangan industri methanol di Indonesia.

“Dalam pertemuan tadi, Sojitz menyatakan ketertarikan untuk mengembangkan industri methanol dan ammonia di Kawasan Industri Teluk Bintuni yang akan menyerap investasi sekitar 5 miliar Dolar AS,” ujar Menperin di Tokyo, Kamis 11 Maret 2021.

Di Indonesia, industri methanol memegang peranan yang sangat penting bagi pengembangan industri di hilirnya.

Bahan baku methanol juga sangat dibutuhkan untuk industri tekstil, plastik, resin sintetis, farmasi, insektisida, plywood. Metanol juga sangat berperan sebagai antifreeze dan inhibitor dalam kegiatan migas. Selain itu, methanol juga merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan biodiesel.

“Di tahun 2020, permintaan akan methanol juga meningkat dengan penerapan mandatory biodiesel B30,” ujar Menperin.

Menperin mengatakan, guna merealisasikan proyek pembangunan pabrik methanol kedua tersebut, diperlukan dukungan penuh kedua Pemerintah dalam pengembangan industri petrokimia di Bintuni. Kawasan industri ini dikembangkan secara multiyear dengan menggunakan KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha).

Pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut ditargetkan bisa dilaksanakan pada tahun ini dan dilanjutkan pembangunan pabrik-pabrik pada 2022, sehingga tenant bisa mulai berproduksi pada 2024.

 


Berita Terkait :