Sri Mulyani Tegaskan LPI Dijalankan dengan Tata Kelola Baik dan Kredibel

Rahmad Novandri | Selasa, 16/02/2021 18:50 WIB
Sri Mulyani Tegaskan LPI Dijalankan dengan Tata Kelola Baik dan Kredibel Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI). (foto: setkabgoid)

RADARBANGSA.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani selaku Ketua Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (Dewas LPI) mengatakan, selain melakukan pemilihan Dewan Direktur, Dewas LPI juga fokus untuk membangun tata kelola lembaga tersebut.

“Dari Dewan Pengawas, kami telah menyelesaikan tadi sesuai dengan mandat, (yaitu) pemilihan Dewan Direktur dan yang kedua adalah berbagai tata kelola yang akan dibangun untuk LPI ini, yaitu bagaimana berbagai rambu-rambu yang harus dijalankan di dalam melaksanakan amanat dari Indonesia Investment Authority (INA),” ujarnya dalam Keterangan Pers, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jelasnya, Dewas fokus membangun tata kelola yang baik dan kredibel bagi lembaga investasi ini. “Dari seluruh proses dari awal, saya sama Erick (Menteri BUMN) sebagai dua ex officio di dalam Sovereign Wealth Fund (SWF) ini, di dalam merekrut seluruh Dewan Pengawas titik beratnya adalah mencari orang yang menjanjikan dan memberikan keseluruhan profesionalitas mereka, reputasi mereka untuk menjaga Sovereign Wealth Fund ini tidak mengalami kondisi tata kelola yang bisa menimbulkan risiko,” papar Sri Mulyani.

Selain Menkeu dan Menteri BUMN sebagai anggota ex officio, Dewas LPI juga diisi oleh tiga orang yang berasal dari kalangan profesional, yaitu Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

Sri mengungkapkan, Dewas LPI yang terdiri dari lima orang tersebut telah menetapkan beberapa peraturan Dewas sebagai landasan awal bagi LPI untuk bisa berjalan. Selain itu juga telah dilakukan penyertaan modal negara sebagai modal awal lembaga investasi ini.

“Berdasarkan PP Nomor 74 Tahun 2020 mengenai modal awal LPI, kita sudah memasukkan melalui PMN tahun 2020 Rp15 triliun dan untuk tahun anggaran 2021 juga sudah akan dicadangkan Rp15 triliun,” ujarnya.

Sri menuturkan, PP Nomor 74 Tahun 2020 memandatkan modal LPI akan mencapai Rp75 triliun pada akhir tahun 2021 secara bertahap. INA akan memperoleh Rp45 triliun dalam bentuk pengalihan saham (inbreng) tahun ini.


Berita Terkait :