Indonesia Harap Tiongkok Buka Akses Kembali Produk Porang

M. Isa | Rabu, 13/01/2021 22:31 WIB
Indonesia Harap Tiongkok Buka Akses Kembali Produk Porang Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan perdagangan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) foto: kemendag

RADARBANGSA.COMPemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan perdagangan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Salah satunya melalui pembukaan akses pasar, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.

Upaya tersebut dibahas dalam pertemuan antara Delegasi Pemerintah Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dengan Delegasi Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang dipimpin Menteri Luar Negeri RRT, Wang Yi. 

"Pertemuan dengan Delegasi Pemerintah RRT berjalan dengan baik dan kami menyampaikan beberapa hambatan perdagangan produk Indonesia untuk masuk pasar RRT serta kelanjutan dari perjanjian perdagangan yang sudah ada dengan RRT, dalam rangka bilateral maupun multilateral," ungkap Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga dalam keterangan persnya, Rabu 13 Januari 2020 melalui kemendagoid.

Pertemuan berlangsung di Kawasan Danau Toba, Parapat, Sumatra Utara, Selasa 12 Januari 2021 itu, kata Jerry, Pemerintah Indonesia menyampaikan kepada Pemerintah RRT untuk membuka akses pasar lebih luas untuk produk-produk Indonesia, antara lain porang (konjac chips), buah nanas segar, sarang burung walet, hewan akuatik hidup (konsumsi manusia, hias, dan breeding), dan hewan akuatik beku.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut Jerry, Pemerintah Indonesia menyampaikan harapannya agar mendapatkan dukungan dari Pemerintah RRT terkait produk porang Indonesia yang aksesnya dihentikan Pemerintah RRT pada 1 Juni 2020. Produk porang Indonesia dinilai tidak memenuhi ketentuan keamanan pangan yang ditetapkan Pemerintah RRT. Namun, Indonesia telah melakukan dan menyampaikan Questionnaire for Risk Assessment of Konjac Chip from Indonesia kepada General Administration of Custom China (GACC) melalui nota diplomatik sejak 24 September 2020.

“Untuk itu, melalui pertemuan ini Pemerintah Indonesia mengharapkan dukungan Kementerian Luar Negeri RRT agar dapat mempercepat kajian ulangnya atas asesmen risiko yang diajukan Indonesia tersebut dan kembali membuka akses produk porang Indonesia,” imbuh Jerry dikutip.


Berita Terkait :