Komisi VI DPR Dukung Pengembangan Industri Mobil Listrik Indonesia-Korsel

Rahmad Novandri | Rabu, 18/11/2020 16:25 WIB
Komisi VI DPR Dukung Pengembangan Industri Mobil Listrik Indonesia-Korsel Faisol Riza (Ketua Komisi VI DPR RI dari FPKB). (Foto: dprgoid)

RADARBANGSA.COM - Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mengajak Duta Besar Korea Selatan Park Taesung untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, di bidang investasi dan pengembangan industri kendaraan listrik. Menurutnya, Indonesia berpotensi menjadi salah satu produsen mobil listrik dunia. Selain itu, pengembangan mobil industri adalah komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi transportasi yang ramah lingkungan.

"Di kesempatan yang bagus ini kami membahas dengan Dubes Korea selain soal pandemi juga soal investasi Korea di masa akan datang, misalnya investasi korea di kendaraan listrik dan industri baterai. Mudah-mudahan ini menjadi alternatif kita bentuk mengembangkan industri mobil listrik dan baterai," kata Faisol usai menerima kunjungan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Taesung di Gedung Nusantara, Selasa, 17 November 2020.

Ia menuturkan, upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19 membutuhkan support dari semua sektor, termasuk dibutuhkan dukungan dari sisi investasi maupun ekspor impor. "Kami optimis perdagangan Indonesia bisa diperluas, kami juga mengalami resesi. Namun kami berharap di awal 2021 ada rebound supaya pertumbuhan ekonomi lebih baik, semua kembali seperti semula. Kita percaya investasi yang dilakukan Hyundai dan perusahaan Korea lainnya bisa membantu perekonomian Indonesia," terangnya.

Faisol mengungkapkan, DPR RI bersama pemerintah telah mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus memberikan kepastian hukum. Menurutnya, dengan disahkannya UU tersebut para investor dari negeri ginseng itu bisa kembali berinvestasi di Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia dan Korea Selatan sedang menunggu tindak lanjut implementasi Indonesia - Korea Comprehensif Economic Partnership Agreement (IK - CEPA).

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak juga membahas penanganan Covid-19 di masing-masing negara. Faisol mengatakan, Indonesia belajar banyak dari keberhasilan Korea Selatan dalam penanganan Covid-19. "Kita sepakat bersama-sama bahwa penanganan pandemi ini bukan perkara mudah dan harus simultan untuk diselesaikan bersama dengan negara sahabat. Kita saksikan juga bahwa di awal pandemi, pemerintah Korea Selatan sudah menaruh perhatian besar berupa bantuan kepada Indonesia," terangnya.

Sementara itu, Dubes Park Taesung menyampaikan, pandemi harus diselesaikan dengan kerja sama yang kuat bukan hanya beberapa negara melainkan semua negara. Bagi Korea Selatan, Indonesia sudah seperti saudara kandung, karenanya dibutuhkan kerja sama berkesinambungan untuk menangani pandemi dan ancaman resesi global.

"Saya akan berusaha mendorong investor Korea masuk ke Indonesia lagi. Hubungan Indo-Korea bukan mitra strategis biasa tetapi khusus. Oleh karena itu seperti saudara kandung, bapak juga tadi mengatakan pada awal pandemi Korea memberikan donasi. Sama seperti teman sejati yang membantu pada saat sulit, saya harap investasi juga sama sebab investasi di masa sulit benar-benar berharga," tuturnya.