Perpanjangan GSP Dapat Perluas Pasar Produk RI di AS

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 03/11/2020 07:02 WIB
Perpanjangan GSP Dapat Perluas Pasar Produk RI di AS Aktivitas Ekspor Impor di Terminal Tanjung Priok (Doc: Kemenperin)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Indonesia baru saja mendapat kesepakatan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preference (GSP) dari pemerintah Amerika Serikat (AS) pada tanggal 30 Oktober kemarin.

Dengan adanya perpanjangan fasilitas GSP ini, pemerintah menilai jika RI memiliki peluang tambahan untuk memperluas pasar ekspor di Amerika Serikat (AS) dan tentunya akan berimbas pada peningkatan kinerja ekspor yang signifikan.

“Kemudahan ini harus dapat dimanfaatkan secara strategis oleh sektor industri dalam negeri untuk meningkatkan akses produk Indonesia ke pasar AS,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya, 2 November 2020.

Untuk diketahui, GSP ini merupakan fasilitas pembebasan bea masuk yang diberikan AS dalam rangka meningkatkan akses pasar bagi negara-negara berkembang.

Sebelumnya sejak Maret 2018, AS melakukan review terhadap beberapa produk ekspor Indonesia yang medapatkan fasilitas GSP. Pada hasil review pertama, AS mencabut fasilitas GSP untuk produk stearic acid (HS 3823.11.00) karena share ekspor Indonesia telah mencapai 50,18% dari total impor keseluruhan AS atas produk tersebut, sehingga melebihi ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 50%.

Sedangkan hasil review selanjutnya yang diumumkan pada 30 Oktober 2020 memutuskan bahwa AS tetap memberikan fasilitas GSP untuk beberapa produk asal Indonesia, seperti kalung emas (HS 7113.19.29), tikar rotan (HS 4601.22.40), dan tikar dari tumbuhan lainnya (HS 4601.94.05).

Menurut Menperin, GSP dari AS perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya karena kebijakan perpanjangan oleh Pemerintah AS jarang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Agus lantas mengapresiasi upaya diplomasi dengan pemerintah AS mengenai isu GSP. Ia menilai kebijakan GSP juga memberikan manfaat positif bagi Indonesia serta menguntungkan bisnis AS.

“Kami sangat berterima kasih atas peran serta berbagai pihak yang bersinergi dengan baik dalam mendukung pertumbuhan sektor manufaktur lewat berbagai strategi. Upaya ini membuka peluang dan mendukung peningkatan daya saing industri dalam negeri,” pungkasnya.

 


Berita Terkait :