Lahan Pertanian di Indonesia (Foto: Kementan)
JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat bahwa ekspor Jawa Timur bulan September 2020 naik sebesar 11,14 persen dibandingkan bulan Agustus 2020.
Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan nilai ekspor September kali ini adalah USD 1,60 miliar, lebih tinggi jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 1,44 miliar. Sementara jika dibandingkan September 2019, juga meningkat sebesar 0,21 persen.
“Peningkatan nilai ekspor dibanding bulan lalu, disebabkan oleh kinerja ekspor sektor migas maupun kinerja ekspor sektor nonmigas yang meningkat dan ini kabar yang menggembirakan, karena di masa pademi covid-19 ekspor Jatim tetap bertahan meningkat,” kata ia dalam keterangan pers virtual di Surabaya.
Dadang mengimbuhkan, peningkatan ekspor ini diakibatkan meningkatkanya ekspor masing - masing sektor, baik migas maupun non migas. Untuk sektor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 11,49 persen, dari 1,37 miliar dollar AS di Agustus menjadi 1,53 miliar dollar AS di September.
Sedangkan nilai ekspor sektor migas pada bulan September 2020 naik sebesar 4,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 66,19 juta dollar AS menjadi 66,89 juta dollar AS.
“Dibandingkan September 2019 nilai ekspor migas juga meningkat sebesar 13,49 persen,” tutur Dadang.
Untuk golongan barang utama ekspor nonmigas pada September 2020 adalah Tembaga dengan nilai sebesar 149,74 juta dollar AS, disusul kayu dan barang dari kayu dengan nilai sebesar 129,69 juta dollar AS serta Ikan dan udang dengan nilai sebesar 100,61 juta dollar AS.
Adapun untuk negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari - September 2020 adalah Jepang dengan nilai ekspor sebesar 2,13 miliar dollar AS (dengan peranan 15,47 persen), disusul ekspor ke Tiongkok sebesar 2,02 miliar dollar AS (dengan peranan 14,68 persen), dan ke Amerika Serikat sebesar 1,85 miliar dollar AS (dengan peranan 13,41 persen).
