Pemerintah Fokus Jaga Ketahanan Pangan di RAPBN 2021

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 11/09/2020 12:25 WIB
Pemerintah Fokus Jaga Ketahanan Pangan di RAPBN 2021 Salah satu petani tembakau saat memanen tembakau. (doc. istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Presiden Jokowi menegaskan keseriusan pemerintah dalam memprioritaskan sektor ketahanan pangan. Alokasi anggaran untuk sektor tersebut sebesar Rp104,2 triliun. 

Presiden lantas menyampaikan tiga program utama untuk mencapai ketahanan pangan. Fokus utama yaitu mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana dan prasaran serta dan penggunaan teknologi. 

Kedua, revitalisasi sistem pangan nasional dengan memperkuat korporasi petani, nelayan dan distribusi pangan.

Ketiga adalah pengembangan food estate untuk meningkatkan produktivitas pangan.

Penempatan ketahanan pangan sebagai program prioritas dalam RAPBN 2021 bukan tak berdasar. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produk domestik bruto (PDB) di sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020. 

“PDB pertanian tumbuh 16,24% pada kuartal II 2020 (q to q) dan bahkan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019 (yoy), sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19%,” kuti Presiden dari data BPS.

Pada kuartal kedua tahun ini, hanya sektor pertanian yang masih tumbuh secara positif, sementara sektor lainnya lesu.

Menurut Agung Hendriadi, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan), tumbuhnya sektor pertanian tak lepas dari kebutuhan dasar manusia.

”Kita bisa menahan untuk tidak beli ini dan itu, tapi tidak bisa jika tidak makan. Artinya bahwa pasar dari sektor pertanian masih akan tetap tumbuh positif,” ungkapnya.

Ia menyebut jika para ahli saat ini sedang gencar mengingatkan pemenuhan nutrisi agar imun tubuh meningkat menghadapi virus yang sedang berkeliaran. 

"Kita tidak tahu kapan (pandemi) berakhir, makanya koordinasi dengan berbagai pihak terkait terus kita kerjakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan secara lebih mandiri,” ungkapnya.


Berita Terkait :