Pemerintah Butuhkan Investasi Rp 3,5 Triliun untuk Turunkan Emisi CO2 di 2030  

Anata Lu’luul Jannah | Rabu, 19/08/2020 15:24 WIB
Pemerintah Butuhkan Investasi Rp 3,5 Triliun untuk Turunkan Emisi CO2 di 2030    Energi Terbarukan (Doc: Istimewa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton CO2 di tahun 2030.

Sesuai dengan Ratifikasi Paris Agreement di November 2016 yang lalu, Indonesia berkomitmen untuk mengurasi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional.

"Pemerintah telah mencanangkan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton CO2 di tahun 2030 dengan estimasi kebutuhan investasi sebesar Rp3.500 triliun,” ujar Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukkan Dan Konservasi Energi, Ida Nuryatin Finahari pada Rabu 19 Agustus 2020.

Ia menjelaskan untuk menahan kenaikan suhu rata-rata global di bawah 2 derajat celcius di atas tingkat pra-industrialisasi dan menekan kenaikan suhu global ke 1,5 derajat celcius di atas tingkat pra-industrialisasi akan diselaraskan dengan target porsi EBT dalam bauran energi sebesar 23 persen di tahun 2025.

"Sebagai salah satu usaha dalam mencapai target Kebijakan Energi Nasional, Indonesia telah memiliki 10,4 GW pembangkit listrik terpasang berbasis EBT terhitung hingga semester pertama tahun 2020. Jumlah tersebut didominasi oleh energi hidro dengan komposisi sekitar 6,07 GW dan selanjutnya diikuti oleh energi panas bumi sebesar 2,13 GW,"ujar Ida.

Saat ini suplai energi primer Indonesia masih didominasi oleh energi fosil, di mana sekitar 90 persen masih didominasi oleh batu bara, gas, dan minyak. Kendati demikian, komposisi EBT dalam bauran energi primer dalam pembangkit listrik di tahun 2019 hanya 9,15 persen sementara komposisi yang lain masih didominasi oleh batu bara sebesar 37,15 persen dan gas sebesar 33,58 persen.

 

 


Berita Terkait :