Menkop Kembangkan Koperasi Pangan Pesantren

Anata Lu’luul Jannah | Selasa, 23/06/2020 14:29 WIB
Menkop Kembangkan Koperasi Pangan Pesantren Kunjungan Menkop dan UKM, Gubernur Jawa Barat ke Pesantren Al-Ittifaq (Doc: Kemenkop UKM)

BANDUNG, RADARBANGSA.COM - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, badan pangan dunia (FAO) sudah memprediksikan bahwa dunia akan mengalami krisis pangan. Saat itu, takkan ada lagi negara yang akan menjual produk pangannya. 

"Oleh karena itu, selain mendorong gerakan masyarakat untuk menanam  tanaman pangan, kita juga harus terus meningkatkan koperasi pangan sebagai bentuk antisipasi datangnya krisis pangan", kata Teten, saat mengunjungi Koperasi Pondok Pesantren Al Ittifaq di kawasan Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Minggu 21 Juni 2020.

Menurut Menkop, Koppontren Al Ittifaq sebagai salah satu koperasi sektor riil yang bergerak di sektor pangan, akan dikembangkan ke depan sebagai role model.

"Kemenkop akan memback-up koperasi atau koppontren seperti itu melalui pembiayaan LPDB KUMKM. Kita akan memprioritas sektor pangan", ucap Teten.

Sementara itu, Dirut LPDB KUMKM Supomo mengungkapkan bahwa Minggu depan akad kredit pembiayaan dana bergulir sebesar Rp7,3 miliar untuk Koppontren Al Ittifaq akan ditandatangani.

"Dana bergulir itu sebagai modal kerja dan infrastruktur untuk kepentingan ekspor produk", kata Supomo.

Akad pembiayaan menggunakan pola akad Mudharabah untuk modal kerja dengan nisbah bagi hasil 30% untuk LPDB-KUMKM dan 70% untuk koperasi. Sedangkan akad Murabahah untuk investasi dengan margin sebesar 3% per tahun atau 15% selama lima tahun dari harga beli. 

"Jangka waktu pembiayaan selama 60 bulan sudah termasuk grace periode pengembalian pokok selama enam bulan", tukas Supomo.

Menurut Supomo, peran LPDB KUMKM tidak hanya dalam pembiayaan, tetapi juga pendampingan.

"Terlebih lagi, pencairan pembiayaan ini masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN", kata Supomo.

 


Berita Terkait :