Kementan Dukung Produksi Pakan Ternak Mandiri

Anata Lu’luul Jannah | Jum'at, 19/06/2020 13:16 WIB
Kementan Dukung Produksi Pakan Ternak Mandiri Peternakan Ayam Ras Petelur (Doc: Trubus)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Pemerintah menilai perlunya pengembangan usaha produksi pakan mandiri yang dikelola oleh masyarakat dengan menggunakan bahan pakan lokal secara berkelanjutan. Pasalnya harga pakan saat ini melambung tinggi dan serta keterbatasa akses  impor menjadikan pakan ternak lebih sulit untuk didapatkan.

"Ketersediaan kebutuhan Hijauan Pakan Ternak (HPT) sangat penting apalagi dalam situasi pandemi covid-19 yang serba sulit. Terlebih, unsur utama penentu harga produk pangan asal ternak adalah pakan," kata Direktur Pakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Makmun, Kamis 18 Juni 2020.

Berdasarkan data Struktur Ongkos Usaha Tani (SOUT) 2017, porsi biaya pakan terhadap total biaya produksi pada skala usaha peternakan rakyat mencapai 70,97 persen untuk ayam ras petelur, 56,95 persen untuk ayam ras pedaging, 57,67 persen untuk sapi potong dan 67,08 persen untuk sapi perah.

"Makan dari itu kami sangat mendukung kelompok ternak yang mengembangkan usaha produksi pakan, apalagi kalau dikelola dengan baik," tambahnya.

Ketut menyampaikan, dengan berkembangnya usaha perunggasan sebagai penyedia sumber protein hewani dari telur dan daging yang jadi pilihan masyarakat maka otomatis pakan unggas harus mampu disediakan sepanjang tahun.

Komposisi bahan pakan unggas umumnya didominasi oleh jagung yang dapat mencapai 50 persen dan 10 persen dari bahan lokal lain, sedangkan sisanya sebesar 35-40 persen masih menggunakan bahan pakan yang berasal dari impor.

"Dalam penyediaannya, bahan pakannya ditentukan oleh banyak faktor, seperti musim, distribusi, transportasi, dan manajemen stok," jelas Ketut.


Berita Terkait :